search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Bulian Buleleng Produksi Puluhan Ribu Ton Buah Naga di Lahan Seluas 50 Hektar
Jumat, 6 Januari 2023, 15:13 WITA Follow
image

beritabali/ist/Desa Bulian Buleleng Produksi Puluhan Ribu Ton Buah Naga di Lahan Seluas 50 Hektar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Berdiri di atas dataran tanah yang subur membuat Desa Bulian memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk perkebunan buah. 

Salah satu komoditi buah yang dikembangkan oleh desa yang terletak di Kecamatan Kubutambahan itu adalah buah naga. 

Terungkap, Desa Bulian dapat memproduksi puluhan ribu ton buah naga dalam sekali panen, jumlah itu terhitung dengan hasil panen pada setiap hektar kebun yang mencapai ratusan ton. Hasil panen tersebut dikirimkan baik ke seluruh Bali maupun daerah lain di Indonesia.

Perbekel Desa Bulian Made Sudirsa saat dikonfirmasi pada Jumat, (6/1), mengatakan budidaya buah naga di desanya bermula sejak tahun 2004, budidaya buah naga dipelopori oleh seorang petani bernama Wayan Kantra. Potensi yang menjanjikan dari budidaya buah naga itu kemudian diikuti oleh masyarakat lainnya di Desa Bulian.

Menurutnya, budidaya buah naga sangat cocok di Desa Bulian. Tidak hanya karena tanahnya yang tergolong subur untuk budidaya tanaman buah, namun prospek dari tanaman buah naga itupun sangat menjanjikan. 

Usia pohon buah naga dapat mencapai 15 tahun, selama itu petani dapat melaksanakan  panen minimal setiap satu tahun sekali. Ketersediaan air di Desa Bulian juga menurut Sudirsa cukup untuk mengairi perkebunan. Pengairan diatur pada setiap kelompok petani, sehingga pemberian air bisa sesuai dengan kebutuhan. 

“Sehingga sudah bisa diatur, kapan perlu disiram untuk pembuahan, dan kapan perlu disiram untuk penguatan batang,” jelasnya.

Perbekel purnawirawan Polri itu menjelaskan, hingga kini terdapat 25 kelompok petani yang membudidayakan buah naga pada lahan seluas 50 hektar di Desa Bulian. Masyarakat memasok buah naga ke seluruh pasar tradisional maupun toko buah yang ada di Bali. Namun, dirinya tidak menampik pemasaran ke daerah di luar Bali juga dilakukan.

“Pada periode tertentu kami juga pasarkan ke Jawa dan Lombok,” imbuhnya.

Desa Bulian merupakan sentra produksi buah naga di Bali, sedangkan pada daerah lain bersaing dengan Banyuwangi. Namun, dari segi rasa pihaknya yakin untuk bersaing. Untuk itu, dukungan penuh diberikan oleh Pemerintah Desa Bulian bersinergi dengan pemerintah daerah kepada masyarakat petani buah naga. 

Belum lama ini, pihaknya memberikan bantuan berupa 5 unit traktor yang diperuntukkan kepada kelompok-kelompok petani. Gunanya adalah untuk melakukan penggemburan tanah sebelum penanaman tanaman buah naga.

Sudirsa bersinergi dengan pemerintah daerah, berencana untuk menyiapkan langkah untuk mengatasi harga anjlok saat panen raya, saat ini banyak produk olahan seperti nasi merah dan jus pihaknya berikan pelatihan kepada masyarakat. Sudirsa berharap ke depannya masyarakat Bulian dapat mengembangkan produk buah naga sehingga dapat mengatasi kendala harga anjlok setiap panen raya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami