search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kristen Ortodoks Rusia Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia: Vandalisme
Kamis, 26 Januari 2023, 13:12 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kristen Ortodoks Rusia Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia: Vandalisme

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kepala Departemen Kemasyarakatan dan Media Synodal Patriarki Kristen Ortodoks Moskow, Vladimir Legoyda, ikut mengecam aksi pembakaran Al Quran di Swedia pekan lalu. Pembakaran Al Quran dilakukan politikus sayap kanan asal Denmark, Rasmus Paludan, dalam demonstrasi menentang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di Stockholm, Swedia.

Warga Swedia berdemo setelah Erdogan meminta Swedia tak lagi melindungi warga Kurdi di negaranya jika ingin direstui gabung Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Legoyda kemudian menganggap pembakaran Al Quran itu sudah melampaui batas penghormatan terhadap kepercayaan setiap orang.

"Pembakaran Al Quran dekat Duta Besar Turki di Swedia adalah aksi vandalisme yang tidak dapat diterima," kata Legoyda dalam Telegram, dikutip dari kantor berita Rusia, TASS.

"Seorang tak boleh meludahi sesuatu yang dianggap suci bagi orang lain. Tak boleh ada yang melewati batas kemanusiaan dan menodai hal-hal sakral sebagai bagian dari perjuangan politik," ujarnya lagi.

Komunitas warga muslim di Rusia sebelumnya mengutuk keras tindakan Paludan yang membakar Al Quran. Kecaman keras juga telah dilontarkan sejumlah negara mayoritas muslim dari Indonesia hingga Arab Saudi.

Di Arab Saudi, mufti besar negara tersebut Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Sheik, mengutuk keras aksi pembakaran Al Quran oleh politikus Swedia tersebut. Al-Sheikh menganggap ulah Paludan tersebut provokatif bagi umat muslim dunia hingga memicu perselisihan dan mendukung ekstremisme.

Ia juga mengutuk otoritas Swedia yang membiarkan seorang politikus melakukan aksi tercela seperti itu.

"Praktik biadab dan provokatif ini hanya akan meningkatkan keimanan umat Islam dengan keyakinan mereka terhadap status Al Quran, karena Al Quran merupakan sumber hukum dan pendekatan yang benar dalam menyebarkan ajaran serta nilai-nilai perdamaian serta kehidupan," ucap Al-Sheikh seperti dikutip kantor berita pemerintah Saudi, SPA, pada Selasa (24/1).(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami