search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Napi Rusia Curhat Putin Kirim Mereka ke Ukraina Buat Umpan Meriam
Kamis, 16 Februari 2023, 05:29 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Napi Rusia Curhat Putin Kirim Mereka ke Ukraina Buat Umpan Meriam

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Narapidana Rusia membeberkan pemerintahan Presiden Vladimir Putin mengirim mereka ke Ukraina untuk dijadikan umpan meriam dalam perang. Salah satu napi tersebut adalah Biktor Sevalnev. Sevalnev sempat membagikan rekaman suaranya yang menceritakan kondisi di Ukraina kepada istrinya sebelum meninggal dunia.

"Saya akan ditembak. Saya kehilangan banyak orang di sana. Ingat: jangan mengirim banyak orang ke sini. Sudah cukup, mereka [Rusia] ingin membunuh kita semua," ujar Sevalnev dalam rekaman itu, seperti dikutip CNN, Selasa (14/2).

Dalam pesan itu, Sevalnev juga khawatir Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia bakal segera membawa dia untuk dieksekusi mati.

Kecemasan dia tak meleset. Beberapa hari setelahnya, sang istri menerima jenazah Sevalnev dalam peti mati tertutup.

Sevalnev diduga meninggal karena ditembak. Namun, sang istri menolak diwawancarai terkait insiden yang menimpa suaminya.

Salah satu rekan Selvanev yang juga tahanan dan dirawat di rumah sakit mengatakan, ia sempat terluka sekali tetapi kembali dikirim ke garis depan. Selvanev lalu terluka lagi.

"Tak ada yang dioperasi di sini. Orang-orang berjalan di sekitar [rumah sakit] dengan luka tembak, dengan pecahan peluru di kaki," ungkapnya.

Beberapa bulan lalu, perusahaan tentara bayaran Wagner, merekrut narapidana untuk membantu pasukan Rusia di medan perang. Namun, pada pekan lalu bos Wagner Yevgeny Prigozhin mengklaim pihaknya berhenti merekrut tahanan menjadi tentara.

Berdasarkan pengakuan Sevalnev, ia dan tahanan lain justru dipekerjakan langsung oleh Kementerian Pertahanan rusia. Pejabat intelijen Ukraina, Andiiy Usov, mengonfirmasi pernyataan Sevalnev.

"Mereka menegaskan kepada kami, mereka bukan Wagner tetapi diundang secara resmi Kementerian Pertahanan," kata Usov.

Usov mengatakan perkembangan tersebut mengindikasikan pertengkaran internal antara militer Rusia dan Wagner.

Lebih lanjut, ia menerangkan Kemenhan Rusia hanya memiliki sedikit narapidana untuk saat ini.

"[Tetapi mereka] dimanfaatkan dengan cara sama, sebagai umpan meriam [seperti yang dilakukan Wagner]," ujar Usov.

Anggota kelompok hak-hak tahanan Gulagu.net, Vladimir Osechkin, mengatakan Kemenhan Rusia ingin memikat rekrutan dan narapidana Wagner dengan syarat yang lebih menguntungkan.

"Banyak orang di Moskow sangat takut pada Prigozhin. Anda tahu dia memimpin geng besar, kelompok kriminal terorganisir yang terdiri dari tentara bayaran dan pembunuh bayaran, yang mengatur apa yang Tuhan tahu di Moskow kapan saja," jelas Osechkin.

CNN telah menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia untuk meminta komentar, namun mereka tak memberi tanggapan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami