Baku Hantam dan Ricuh Warnai Laga Sepak Bola dan Wushu Porprov XI NTB
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Porprov XI NTB hari keempat pada cabang olahraga (Cabor) sepak bola dan Wushu, sempat diwarnai baku hantam dan ricuh.
Pada cabor sepak bola yang mempertemukan kontingen Kabupaten Bima melawan Kabupaten Dompu, di GOR 17 Desember Turida, Kota Mataram, Senin (20/2) diwarnai baku hantam antar pemain kedua kesebelasan.
Baca juga:
Ricuh Munas HIPMI Solo Jadi Arena Adu Jotos
Kericuhan juga terjadi di laga perebutan medali emas pada cabor Wushu, antara Kontingen Kota Mataram dan Kota Bima. Laga sepak bola yang sejak awal sengit itu tercoreng pada menit ke-35, sejumlah pemain dari kedua tim terlibat baku hantam.
Kejadian itu berawal dari perebutan bola di sekitar kotak penalti Bima. Pemain Bima yang menggunakan jersey merah terlihat melakukan sikutan kepada pemain Dompu, sehingga memicu terjadinya baku hantam.
Baca juga:
104 Anggota Polri Jadi Atlet Porprov NTB
Akibat dari kejadian tersebut memicu pemain kedua tim ikut terlibat baku hantam. Wasit yang memimpin laga tersebut kemudian memberikan kartu merah kepada pemain yang terlibat baku hantam.
Sementara ricuhnya laga Wushu yang berlangsung di Aula Pendopo Wali Kota Mataram, lantaran kontingen Kota Bima merasa dicurangi saat juri memenangkan perwakilan Kota Mataram. Ofisial Kota Bima pun mengkritik keras hingga saling beradu dorong dengan petugas keamanan.
Kontingen Bima mencurigai adanya pengaturan skor pada kelas 70 kilogram. Antara Syahputra dari Kota Mataram melawan H. abib dari Kota Bima.
Baca juga:
Dua Pemuda di Buleleng Nyaris Adu Jotos
Sementara itu berdasarkan keterangan dari panitia, keunggulan Habib pada babak kedua memang diakui mendominasi. Namun pada waktu stop, Habib sempat meluncurkan pukulan ke wajah Syahputra, dimana hal itu sangat dilarang dan berpotensi menyebabkan pengurangan poin bagi Habib.
Setelah beradu dorong dan saling lontar kata kasar selama kurang lebih 10 menit, kericuhan pun mulai mereda dengan posisi kontingen Kota Bima yang membawa pulang medali perak.
Editor: Robby
Reporter: bbn/lom