search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Pekan Pilot Susi Air Disandera, Panglima Ungkap Kendala Penyelamatan
Selasa, 28 Februari 2023, 11:27 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Tiga Pekan Pilot Susi Air Disandera, Panglima Ungkap Kendala Penyelamatan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Pilot pesawat Susi Air, Kapten Philip M masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) usai pesawat yang dibawanya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2). Hingga hari ini, Selasa (28/2), sudah tiga pekan Philip dibawa oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

KKB juga sempat merilis foto dan video yang menunjukkan kondisi pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. Philip terlihat dikawal oleh sejumlah pasukan KKB lengkap dengan senjata api dan panah.

Dalam salah satu video Philip menyampaikan pesan singkat, "Papua OPM menangkap saya untuk Papua Merdeka." 

"Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam," kata Philip menambahkan.

Pada Kamis (23/2) lalu, KKB juga sempat menyatakan Philip dalam keadaan baik dan sehat.

Baru-baru ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap sejumlah kendala dalam pembebasan Philip. Salah satunya lantaran KKB bercampur dengan masyarakat setempat.

"Pilot masih tetap kita usahakan dicari. Karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat, sehingga TNI juga harus hati-hati di dalam melaksanakan tugasnya untuk menyelamatkan itu," kata Yudo di Jakarta, Senin (27/2).

Ia menyebut operasi penyelamatan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu terus dilakukan dengan memaksimalkan prajurit yang berada di Papua dan tidak ada penambahan pasukan.

Ia menekankan penyelamatan pilot harus dilakukan hati-hati karena KKB yang berbaur dengan penduduk setempat.

"Kita optimalkan prajurit yang berada di sana, karena yang kita hadapi juga bukan musuh yang tetap, kemudian bisa berhadapan, bukan. Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama sama dengan penduduk. Dan ini kan tidak mudah untuk mengambil dari penduduk ini," kata Yudo.

Yudo mengatakan tak ada target yang ditetapkan pihaknya dalam menyelamatkan Philip. TNI, kata dia, tidak mau ada penduduk justru menjadi korban.

"Lapangannya tidak mudah, langsung di suatu tempat yg bisa diambil langsung, kan tidak. Itu tadi, mereka berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak. Ini yang akan kita pisahkan. Sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif," kata dia.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami