search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kampung Rusia di Bali Sudah Ada Sejak Lama, Lalu Kenapa Baru Heboh?
Jumat, 24 Maret 2023, 09:25 WITA Follow
image

bbn/medsos/Kampung Rusia di Bali Sudah Ada Sejak Lama, Lalu Kenapa Baru Heboh? .

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Konsul Kehormatan Rusia di Bali, Gede Dharma Wijaya, membenarkan adanya kampung Rusia di wilayah Canggu dan Ubud, Bali.

Namun, ia masih merahasiakan lokasi persis kampung tersebut. Menurutnya, kampung berisi Warga Negara Asing (WNA) biasanya muncul karena ketika berlibur ke suatu tempat, mereka senang berkumpul dan mengontrak vila atau rumah, dan itu dilakukan terus-menerus.

"Mereka senang berkumpul, terutama sesama mereka. Jadi orang Rusia itu kalau ke sini atau ke negara lain, mereka pasti mencari orang Rusia. Lalu, mereka mengontrak vila, menyewa vila, tinggal di apartemen, atau mengontrak rumah, nah dia pasti menginformasikan pada temannya. Mereka (akhirnya) ajak-ajakan," kata Wijaya.

Di Bali, wisatawan Rusia biasanya memilih menyewa vila di daerah Ubud dan Canggu. Dari situlah kemudian mereka menyematkan nama kampung Rusia untuk mempermudah rekannya ketika tiba di Pulau Dewata.

"Mereka sendiri yang menyebut kampung Rusia, bukan kita yang menamakan. Mereka yang menyebut bahwa saya tinggal di (kampung Rusia) karena ada orang-orang Rusia di sana, ngumpul di sana, seolah-olah ada kampung Rusia di sana," tuturnya.

Akhirnya, penduduk setempat atau sekitar wilayah itu ikut-ikutan menyebut bahwa ada kampung Rusia. "Mereka itu, menggampangkan masalah antar-teman mereka," sebut Wijaya. "Nanti juga dia kirim email ke teman-temannya, kamu di mana, di kampung Rusia Ubud, gitu saja (jawabnya) pendek."

Ia menyambung, "Jadi, dikenal para driver setempat atau orang penyewaan sepeda motor dan lain sebagainya menggampangkan juga, menyebut alamatnya di kampung Rusia."

Di Ubud dan Canggu, kata dia, turis Rusia menyewa beberapa vila yang berdekatan maupun berderetan. Jadi, mereka tidak tinggal di satu tempat yang sama.

Bukan baru-baru ini, Wijaya menyebut bahwa kampung Rusia sudah ada sejak lama. Ia juga mengatakan, warga negara Rusia yang hidup di Bali tidak mengeksklusifkan diri. Tapi, ia mengakui, vila yang mereka sewa rata-rata cukup bagus, sehingga mengesankan hidup mewah.

"Kebetulan rumah yang disewa bagus dan kebetulan rumah tetangganya itu biasa (saja), sehingga masyarakat di sana menganggap bahwa kehidupan mereka eksklusif," katanya.

Selain kampung Rusia, Wijaya berkata, ada juga penyebutan warung Rusia karena biasanya warna negara Rusia berkumpul di sana. "Istilah itu dari dulu, hebohnya baru sekarang sejak adanya pelanggaran-pelanggaran lalu lintas (termasuk oleh turis Rusia)," katanya.

"Selain ada kampung Rusia, ada juga warung-warung yang sering dikunjungi orang Rusia," imbuhnya. "Padahal, yang punya orang-orang kita. Kan itu menggampangkan saja karena teman-temannya pada kumpul di sana."

Sementara, menanggapi sejumlah turis berulah di Bali yang belakangan viral, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan pembentukan Satuan Tugas alias Satgas untuk tertibkan wisman yang bikin onar di Pulau Dewata.

"Unit-unit di bawah Satgas ini kita harapkan akan memberi narasi yang tegas dalam menegakkan hukum, memberi pengawasan, dan kita pastikan pemulihan pariwisata kita menyasar pada wisatawan yang berkualitas," kata Sandi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid, Senin, 20 Maret 2023.

Pihaknya juga mengaku akan terus menyosialisasikan apa yang bisa dilakukan dan yang harus dihindari, serta memonitor dan mengevaluasi situasi yang berkembang. (sumber: merdeka.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami