search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aksi Bakar Tikar Picu Kebakaran di Fasilitas Migrasi Meksiko, 39 Tewas
Rabu, 29 Maret 2023, 06:43 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Aksi Bakar Tikar Picu Kebakaran di Fasilitas Migrasi Meksiko, 39 Tewas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebanyak 39 imigran tewas dan 29 lainnya luka-luka dalam kebakaran di fasilitas Institut Migrasi Nasional (INM) di Ciudad Juarez, Meksiko, Selasa (28/3).

Kebakaran disebabkan oleh tikar yang dibakar massa migran yang menggelar protes.

"Kebakaran dimulai oleh para migran yang memprotes rencana deportasi mereka, menewaskan sedikitnya 39 orang," kata pihak berwenang seperti dikutip AFP.

Puluhan ambulans diterjunkan untuk mengevakuasi korban.

Seorang jurnalis AFP melihat personel forensik mengeluarkan selusin jenazah dari tempat parkir INM. Beberapa jenazah lainnya dibaringkan dan ditutupi selimut.

Menurut INM, tempat tersebut menampung 68 pria dewasa dari Amerika Tengah dan Selatan.

"Para migran menyalakan api sendiri selama demonstrasi setelah mereka mengetahui bahwa mereka akan dideportasi," kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador.

"Mereka meletakkan tikar di pintu tempat penampungan dan membakarnya sebagai protes, dan tidak membayangkan bahwa itu akan menyebabkan tragedi yang mengerikan ini," lanjutnya.

Banyak migran telah ditahan di fasilitas tersebut dalam beberapa hari terakhir setelah otoritas setempat menangkapi pedagang kaki lima, dan orang asing atau tanpa identitas dari daerah tersebut.

Seorang wanita Venezuela bernama Viangly mengaku tengah mencari informasi tentang suaminya yang berusia 27 tahun yang telah ditahan di sana. Menurutnya sang suami memiliki dokumen yang memungkinkan dia untuk tetap tinggal di Meksiko.

"Dia dibawa pergi dengan ambulans," katanya kepada AFP.

"Mereka (petugas imigrasi) tidak memberi tahu Anda apa pun. Seorang anggota keluarga bisa meninggal dan mereka tidak memberi tahu Anda bahwa dia sudah mati," kata Viangly sambil menangis.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami