search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Berlaga di Timnas Kriket, Lie Qiao Targetkan Medali Emas SEA Games 2023
Senin, 24 April 2023, 10:24 WITA Follow
image

beritabali/ist/Berlaga di Timnas Kriket, Lie Qiao Targetkan Medali Emas SEA Games 2023.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Buleleng memiliki satu lagi Kartini muda yang berkiprah di kancah internasional. Adalah Lie Qiao, seorang Atlet Kriket Tim Nasional (Timnas) Kriket Putri Indonesia yang terhitung masih belia, yaitu berusia 17 tahun.

Tergabung di dalam tim nasional kriket yang akan berlaga pada ajang South East Asia (SEA) Games 2023 di Kamboja, Lie Qiao bersama 14 orang rekan setimnya saat ini tengah berlatih secara intens melalui kegiatan training camp di Jimbaran, Badung. 

Lie Qiao saat diwawancarai pada Kamis, (13/4), mengaku memiliki target bersama Timnas Kriket Nasional Indonesia untuk meraih medali emas pada cabor kriket Sea Games. Secara pribadi dirinya pun berharap dapat menjadi atlet kriket yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Persiapan menuju SEA Games 2023 dilakukan dengan serius oleh gadis kelahiran Singaraja, 15 Mei 2006 itu. Dirinya tekun berlatih di training camp, secara disiplin Lie Qiao mengikuti seluruh program latihan yang dijadwalkan setiap hari oleh pelatih dengan durasi dari pukul 14.00 sampai dengan pukul 18.00, selain itu pola makan dan kebugaran tubuh juga dijaga dengan baik.

"Saya juga mengambil latihan tambahan di luar jam latihan, untuk meningkatkan kemampuan saya," imbuhnya.

Teori terkait teknik pun tidak luput dipelajari oleh Lie Qiao dengan mengamati langsung teknik kakak-kakak seniornya saat berlatih atau bertanding. Selain itu, dirinya juga sering menjelajah Youtube untuk melihat video aksi-aksi pemain kriket di seluruh dunia.

"Saya lihat cara mereka bermain, cara mereka memukul, melempar, di Youtube saya menonton pemain-pemain yang sudah profesional," ungkapnya.

Mengenang kembali awal kecintaan Lie Qiao terhadap kriket, semua dimulai dari bangku sekolah dasar. Olahraga itu dikenalkan oleh gurunya yang mengikutsertakan siswi asal Kelurahan Kaliuntu itu pada lomba tingkat pelajar sekolah dasar se-Kabupaten Buleleng.

Ketekunannya dalam cabor kriket berlanjut hingga bangku sekolah menengah pertama. Perlombaan pun juga diikutinya. Namun, akibat pandemi Covid-19 kegiatan kriket sempat vakum.

Pada bangku sekolah menengah atas, Lie Qiao kembali melanjutkan kegiatan kriketnya. Pada jenjang inilah Lie Qiao ditunjuk oleh tim nasional untuk bertanding pada ajang South East Asia (SEA) Games yang berlangsung dalam waktu dekat ini.

Anak dari pasangan suami istri Lie Ban Hiau dan Ni Nyoman Sukanasih itu terbilang sangat berprestasi. Tercatat banyak ajang kejuaraan kriket telah dijajal olehnya, mulai daerah hingga internasional meliputi Porprov Bali, Kualifikasi Word Cup, Kartini Cup, dan menjadi pemain di timnas U-19 putri di South Afrika, pada Januari 2023 lalu.

Meskipun sebagian besar waktunya digunakan untuk kegiatan kriket, namun sebagai seorang siswi SMAN 1 Singaraja Lie Qiao tidak melupakan tanggung jawabnya untuk belajar. Lie Qiao mengaku memerlukan tenaga dan waktu ekstra untuk menyeimbangkan kehidupan sebagai seorang atlet kriket dan seorang pelajar.

"Jujur sih cukup sulit bagi waktunya, selama dispensasi membuat saya jarang datang ke sekolah, segala macam tugas dan ulangan saya kerjakan di waktu luang setelah latihan," pungkas siswi yang menyukai mata pelajaran sejarah itu. 

Diwawancarai terpisah, Kepala Sekolah SMAN 1 Singaraja Made Sri Astiti membenarkan bahwa Lie Qiao tetap menjalankan kegiatan belajarnya dengan baik meskipun tengah fokus menjalani training camp.

Sri Astiti menuturkan, Lie Qiao senantiasa berkomunikasi dengan guru dan wali kelasnya terkait materi pelajaran, tugas-tugas, dan ulangan yang perlu dikerjakannya.

Lie Qiao selalu meluangkan waktu kosongnya untuk belajar, sehingga selama ini pencapaiannya di pelajaran tidak ada masalah sama sekali.

"Benar-benar tugas apapun tidak pernah dia tinggalkan, walaupun dia tidak setiap hari ada di sekolah, dia selalu berkomunikasi dengan gurunya dan wali kelasnya, jadi tidak ada hambatan," ungkap Sri Astiti.

Lie Qiao pun selalu dapat berkomunikasi dengan baik dan santun kepada semua orang, mulai dari gurunya, wali kelasnya, hingga dengan teman-temannya. 

"Maka saya bilang, selain luar biasa prestasinya, dia juga anak yang berkarakter," demikian Sri Astiti.

Editor: Robby

Reporter: Diskominfo Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami