search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Marak Bule Bikin Ulah di Bali, DPR Ingatkan Agar Jangan Jadi Bom Waktu
Senin, 29 Mei 2023, 15:56 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Bule pamer kemaluan di Seminyak diamankan Imigrasi Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengingatkan banyak bule bermasalah di Bali jangan sampai nanti jadi bom waktu.

Ia khawatir yang terjadi di Bali hanya jadi bom waktu yang jika tak segera diatasi bisa menjadi gangguan dalam konteks kedaulatan negara.

Ia menyinggung banyak kelakuan bule yang membuat resah dengan warga setempat karena merasa tak takut dan berbuat seenaknya. 

"Kami amati juga makin banyak turis yang berulah menimbulkan keresahan dan gesekan dengan warga lokal. Ada yang menyampaikan seakan-akan warga negara tertentu tengah membangun kerajaannya di Bali. Ini tidak sehat," kata Christina, dalam keterangannya, Senin, 29 Mei 2023. 

Dia mengatakan meski Bali tempat wisata dan siap menerima siapa pun tapi tetap diperhatikan terkait kepentingan kedaulatan negara.

Pun, Christina heran dengan banyak bule di Bali yang nyambi bekerja untuk kepentingan bisnis. Kondisi itu melanggar aturan karena mereka datang ke RI hanya berbekal visa turis.  

Dia menyindir penerapan aturan yang terkesan kurang tegas. Lalu, ia menyoroti maraknya WNA mengambil alih pekerjaan warga lokal juga diakibatkan kurangnya kontrol dan pengawasan.

Christina menambahkan bukan tak mungkin apa yang terjadi di Bali saat ini dengan maraknya WNA menetap dan mencari penghidupan bisa menjadi isu serius dikaitkan dengan kedaulatan negara. 

"Yang tidak tepat selain menabrak aturan keimigrasian, isu pentingnya adalah pengambilalihan lapangan pekerjaan padahal apa yang dikerjakan WNA ini bukan special skill yang tidak bisa dikerjakan warga lokal. Ini sungguh disayangkan," jelas politikus Golkar tersebut. 

Lebih lanjut, dia merujuk temuan di lapangan bahwa WNA sampai melakukan pekerjaan rental kendaraan, salon, fotografer. Lalu, jenis pekerjaan lainnya yang sebenarnya bisa dikerjakan warga setempat. 

"Kami bukan tidak menginginkan investasi luar masuk, justru kami sangat mendukung tentunya sesuai regulasi yang ada. Isu kami lebih terkait pekerjaan-pekerjaan yang dirambah WNA yang bukan special skill sehingga sesungguhnya bisa dikerjakan warga kita," kata Christina.

Terkait maraknya bule nyambi kerja sampai geser mata pencaharian warga di Bali, ia menekankan persoalan ini tak hanya selesai pada urusan keimigrasian dan ketenagakerjaan. Namun, perlu juga menyangkut diplomasi antar negara.

Menurut dia, Pemerintah RI terutama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) agar isu ini juga jadi perhatian. Ia bilang caranya bisa melalui Dubes warga asing di Indonesia. (sumber: viva.co.id)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami