search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Bayi Alami 'Menstruasi', Ini Penjelasan Dokter Anak
Kamis, 1 Juni 2023, 18:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Viral Bayi Alami 'Menstruasi', Ini Penjelasan Dokter Anak

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beberapa waktu lalu, sebuah video dari salah seorang ibu viral di media sosial karena menceritakan bahwa anaknya yang baru lahir (newborn) mengalami keputihan dan menstruasi, seperti perempuan dewasa.

Melalui video yang diunggah melalui TikTok (@esawisesap), ibu bayi tersebut menjelaskan bahwa anaknya mengalami keputihan pada hari kedua setelah kelahiran dan menstruasi selama lima hari.

"Bayiku di hari kedua dia mengalami keputihan dan di hari ketiga dia mengalami menstruasi selama lima hari," ujar @esawisesap melalui unggahannya, dikutip Selasa (30/5/2023).

Lantas, benarkah bayi bisa mengalami menstruasi? Apa penyebabnya?

Dokter spesialis anak, dr. Piprim Basarah Yanuarso, menjelaskan bahwa beberapa bayi perempuan memang dapat mengalami menstruasi. Namun, hal tersebut tidak menandai bahwa bayi sudah mengalami masa subur dan bisa bereproduksi.

"Ini bisa terjadi karena faktor hormonal bawaan. Bayi baru lahir, kemudian ada keluar menstruasi pada usia awal-awal kelahiran, kemungkinan ada sisa-sisa hormonal yang bersifat sementara," ujar dr. Piprim ketika ditemui di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini juga mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, bayi bisa mengalami pendarahan yang serupa dengan menstruasi. Menurutnya, kasus ini tidak berbeda dengan bayi yang mengalami pembesaran payudara.

"Itu (menstruasi pada bayi) bukan hal yang tidak pernah terjadi. Itu bisa saja terjadi, termasuk ada pembesaran di payudara, itu juga faktor hormonal yang biasa terjadi sementara saja," jelas dr. Piprim.

Piprim menyarankan agar orang tua yang bayinya mengalami menstruasi untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak atau tenaga kesehatan. Dengan demikian, penyebab dari terjadinya menstruasi bisa diketahui dan ditangani.

"Kalau ada seperti itu mesti dipastikan dulu penyebabnya apa, apakah memang betul hormonal atau ada pendarahan dari sebab lain. Tetap harus diselidiki," kata Piprim.

"Orang tua jangan panik dan malah menghindar, ini mesti diselidiki oleh ahli, paling tidak oleh dokter anak terdekat. Kalau memang tidak ada luka, kemungkinan besar masalah hormon," lanjutnya.

Melansir dari Seattle Children's, pendarahan dari vagina bayi atau menstruasi palsu umumnya terjadi pada bayi berusia dua hingga sepuluh hari. Salah satu penyebab menstruasi palsu tersebut adalah kadar estrogen ibu yang menurun tiba-tiba setelah melahirkan.

Menstruasi palsu sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, orang tua harus berwaspada ketika cairan yang keluar berbau busuk. Sebab, bau busuk mengindikasikan terjadinya infeksi pada vagina bayi.(sumber: cnbcindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami