Jembatan Putus Akibat Banjir, Warga Pekutatan Desak Pemkab Segera Perbaiki
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Warga Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, warga merasa kesulitan karena jembatan penghubung yang putus akibat banjir hebat yang melanda daerah tersebut pada Oktober tahun lalu.
Jembatan tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan Banjar Dauh Pangkung dengan Banjar Dangin Pangkung, serta menjadi akses utama warga dan pengunjung ke kawasan wisata pantai serta beberapa villa dan hotel di sekitarnya.
Baca juga:
Tinjau Jembatan Putus Jalur Asak-Subagan, Dewan Karangasem: Ada yang Tidak Beres Konstruksinya
Sudah hampir setahun berlalu, namun pemerintah belum menunjukkan tindakan konkrit untuk memperbaiki jembatan tersebut. Warga desa akhirnya mengambil inisiatif swadaya dengan membangun jembatan darurat sementara dari kayu pada bulan Januari lalu.
Meskipun jembatan darurat ini hanya bisa dilintasi oleh orang dan sepeda motor, tetapi setidaknya membantu mempermudah akses jalan.
I Gede Ady Wirawan, seorang warga masyarakat yang peduli, merasa prihatin karena jembatan ini seharusnya mendapat prioritas perbaikan.
"Ironisnya, jembatan ini berada di kawasan wisata menuju pantai serta beberapa villa dan hotel. Seharusnya jadi prioritas," ucapnya pada Sabtu, (22/7/2023).
Warga Desa Pekutatan bersatu padu untuk memperbaiki jembatan darurat yang telah mereka bangun sebelumnya, mengingat jembatan sebelumnya hanya bertahan enam bulan dan telah menjadi tidak aman untuk dilewati.
Mereka berharap pemerintah segera memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, karena jembatan yang putus ini sangat mempengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat dan mengganggu kunjungan para wisatawan.
Perbekel Desa Pekutatan, I Gede Silagunada, melaporkan masalah ini ke pemerintah kabupaten dan telah ditinjau oleh wakil bupati bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan tim terkait. Sayangnya, hingga saat ini belum ada langkah konkrit dari pemerintah kabupaten untuk memperbaiki jembatan tersebut.
"Kami juga telah memberikan pemahaman kepada warga mengenai anggaran untuk membangun, karena akses jalan tersebut merupakan milik Pemerintah Kabupaten," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu, (22/7/2023).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman Jembrana, I Wayan Sudiarta, hingga saat ini belum dapat dihubungi oleh wartawan untuk memberikan tanggapan.
Warga dan pemerintah desa berharap agar pihak terkait segera bertindak dan melakukan perbaikan sesuai dengan kemampuan anggaran APBD Kabupaten. Keadaan jembatan yang semakin memburuk semakin mendesak perbaikan segera.
Akibat keadaan ini, masyarakat Desa Pekutatan masih terpaksa mengandalkan jembatan darurat yang mereka bangun sendiri untuk melintas. Sementara penggunaan mobil harus mencari rute alternatif yang lebih jauh dan mengarah ke jalan nasional.
Oleh karena itu, upaya perbaikan jembatan penghubung ini menjadi sangat penting agar aksesibilitas dan keamanan warga serta pengunjung dapat segera pulih.
Editor: Robby
Reporter: bbn/jbr