search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sampah Menggunung hingga Setinggi 50 Meter di Buleleng, Dapat Sorotan Media Australia
Jumat, 4 Agustus 2023, 14:50 WITA Follow
image

bbn/instagram/Sampah Menggunung hingga Setinggi 50 Meter di Buleleng, Dapat Sorotan Media Australia.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Temuan mengejutkan dialami warga asing dan tim Sungai Watch yang dikenal sebagai organisasi peduli lingkungan terutama sampah di Bali.

Dalam sebuah unggahannya, Gary Benchegib terkejut saat mendapati gunung sampah setinggi 50 meter yang didominasi oleh sampah plastik berada di tengah hutan di Bali Utara atau Buleleng.

"Followed a river filled with plastic and it led to this… (Mengikuti sebuah sungai dipenuhi sampah plastik dan mengantarkannya sampai di sini)," tulisnya di kolom keterangan akun Instagramnya pada 25 Juli 2023.

"Kami baru sampai di sini, tepat di kaki tempat pembuangan sampah raksasa ilegal ini. Ini sangat tinggi sampai kami tak bisa melihat puncaknya," ucap Gary dalam video tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa sampah itu pada akhirnya terbuang ke sungai terdekat. 

Itu video kedua yang diunggahnya terkait tempat pembuangan sampah ilegal di kawasan Bali Utara. Pada 5 Juli 2023, Gary juga mengunggah video serupa dengan gambar diambil dari udara.

Di atas ketinggian, sampah-sampah yang menumpuk terlihat seperti titik-titik putih di antara pepohonan yang hijau. Video berlanjut dengan memperlihatkan alur ceceran sampah dari puncak tempat pembuangan ilegal ke sela-sela jalan setapak. Kita bisa melihat beragamnya sampah yang ditemukan, dari cup minuman kemasan hingga ban bekas.

"How much is too much Comment STOP if you think Bali should ban open dumping (Seberapa banyak yang disebut terlalu banyak. Beri komentar Stop bila kamu pikir Bali semestinya melarang TPA terbuka)," tulisnya di kolom komentar.

Unggahan itu sontak mengundang simpati, membangkitkan rasa miris akan Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata populer di mancanegara karena keindahan alamnya. Warganet pun sepakat dengan opini Gary.

"STOP...Bali needs more Law Enforcement and less Blah Blah Blah (STOP... Bali butuh lebih banyak penegakan hukum dan mengurangi (bicara))," komentar seorang warganet. "Such a nightmare (seperti mimpi buruk)," tulis yang lain.

Kisah temuan Gary dan tim Sungai Watch soal gunung sampah itu sampai menarik perhatian media Australia. Laman news.com.au memasukkan unggahan Gary sebagai bukti masalah sampah yang pelik dan bisa tak terkendali di Indonesia, khususnya di Bali. 

Dikutip Rabu (2/8/2023), laman itu menyebut bahwa penanganan sampah di Bali telah menjadi topik panas sejak lama, disusul dengan beredarnya potret sampah-sampah bertebaran di Pantai Kuta, terutama yang berwujud botol plastik, tempat makan, dan kantong kresek. 

Menurut laman itu, di musim penghujan yang biasanya berlangsung pada Oktober hingga Maret, para pengunjung bisa menemukan sampah bertebaran di Pantai Kuta, Seminyak, Legian, dan Jimbaran setiap hari. Itu seolah menjadi fenomena tahunan dengan orang-orang bisa melihat plastik dan sampah lain yang salah satunya berasal dari kapal yang terbawa ke pantai oleh angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan deras.

Media Australia itu juga menyangkutkan masalah sampah dengan rencana penerapan pajak turis asing yang datang ke Bali. Pada awal Juli 2023, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut para wisatawan akan diharuskan membayar Rp150 ribu mulai 2024. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk 'lingkungan, budaya, dan membangun infrastruktur yang lebih berkualitas'. (sumber: liputan6.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami