Rusia Serap Teknologi Drone Iran, Kini Mulai Produksi Sendiri
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Organisasi asal Inggris yang mengidentifikasi komponen senjata, Conflict Armament Research (CAR), mengungkap temuannya bahwa Rusia sedang berupaya memproduksi sendiri unmanned aerial vehicles (UAV) alias drone buatan Iran.
CAR awalnya sudah mendokumentasikan drone di Ukraina, yaitu model Shahed-131 dan Shahed-136 buatan Iran, dengan tanda berbahasa Rusia 'Geran' yang berarti geranium. Bukti ini mengindikasikan drone itu berasal dari Rusia.
Kemudian penyelidik CAR menemukan keanehan setelah memeriksa sisa-sisa fisik dua drone Rusia Geran-2 yang digunakan di Ukraina bulan lalu.
Penyelidik mengatakan ada perbedaan besar dalam konstruksi badan pesawat dan unit internal termasuk untuk navigasi. Rusia dikatakan 'sudah mulai memproduksi dan menerjunkan Shahed-136 versi domestiknya sendiri'.
CAR menginterpretasikan hal ini sebagai pengembangan Rusia untuk menguatkan kemampuannya menggunakan senjata tak berawak.
"Hampir setahun setelah penggunaan pertama UAV buatan Iran di Ukraina, bukti bahwa Federasi Rusia sudah mulai memproduksi versi domestiknya yang menandai evolusi signifikan kemampuan UAV negara tersebut yang akan memungkinkan mereka mempertahankan ketergantungan pada UAV sekali pakai," tulis penyelidik CAR dalam laporannya, diberitakan CNN, Minggu (13/8).
"Sekarang mereka punya lebih dari satu jalur untuk mempertahankan pola serangan saat ini," katanya lagi.
Rusia disebut sudah menyaring prinsip-prinsip Shahed buatan Iran kemudian menyederhanakan fungsinya dan dikombinasikan solusi baru. Hal ini diduga bisa membuat produksi UAV baru lebih cepat.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net