search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Barbie Dilarang Tayang di Aljazair, Dituduh Promosikan Homoseksualitas
Rabu, 16 Agustus 2023, 13:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Barbie Dilarang Tayang di Aljazair, Dituduh Promosikan Homoseksualitas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Aljazair melarang penayangan Barbie setelah film tersebut tayang sekitar tiga pekan di banyak negara lainnya. Sumber mengungkapkan pelarangan tayang film garapan Greta Gerwig itu dinilai mempromosikan homoseksualitas.

Sumber resmi dan situs berita 24H Algerie, mengatakan film yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling itu juga menampilkan penyimpangan lainnya.

"Tidak sesuai dengan keyakinan agama dan budaya Aljazair," kata sumber seperti diberitakan Reuters pada pada Selasa (15/8).

Penayangan film di Aljazair diawasi Kementerian Kebudayaan. Mereka benar-benar mengawasi isi film yang ditargetkan tayang di bioskop dan dapat menghentikan penayangannya.

Aljazair menjadi salah satu yang turut memblokir penayangan Barbie. Sebelumnya, Lebanon dan Kuwait juga diberitakan tak bakal menayangkan film tentang boneka ikonis produksi Mattel tersebut.

Sebelumnya, - Barbie dikabarkan dilarang tayang di Kuwait karena dituding membawakan gagasan yang bertentangan dengan nilai masyarakat. Larangan penayangan itu dilaporkan datang dari lembaga sensor lokal negara Timur Tengah tersebut.

Media lokal Kuwait memberitakan ketua komite sensor film Lafi Al-Suba menuding Barbie "membawa ide-ide yang mendorong perilaku yang tak dapat diterima dan mendistorsi nilai-nilai masyarakat."

Larangan di negara itu sesungguhnya bukan sebuah kejutan baru. Sebab, Kuwait dikenal telah lama menjadi salah satu negara yang paling ketat dalam membatasi penayangan sejumlah film di bioskop.

Kebijakan Kuwait beriringan dengan Lebanon yang juga berpotensi melarang penayangan Barbie.

Rencana itu muncul setelah Menteri Budaya Lebanon Mohammad Mortada menilai Barbie "mempromosikan homoseksualitas dan transformasi seksual, serta bertentangan dengan nilai-nilai iman dan moralitas."

Meski dihadapkan dengan larangan tayang di banyak negara, Barbie kini sudah mengumpulkan lebih dari US$1,18 miliar hampir sebulan penayangannya. Hal itu membuat Barbie jadi film terlaris kedua pada 2023.

Film tersebut tepat di belakang The Super Mario Bros. Movie yang sudah mengumpulkan US$1,35 miliar. Namun, Barbie sudah meraup banyak cuan karena diproduksi sekitar US$145 juta, termasuk untuk menutup biaya promosi US$150 juta.

Meski terbatas, Barbie masih tayang di beberapa bioskop saat memasuki pekan keempat di Indonesia.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami