Unjuk Rasa Berujung Maut di Haiti, 7 Orang Tewas Ditembaki Geng
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sekitar tujuh orang tewas saat jemaat gereja menggelar unjuk rasa untuk memprotes kekacauan kriminal di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada pekan lalu.
Kelompok pemantau hak asasi manusia, CARDH, menyebut para pedemo tewas saat anggota geng melepas tembakan dengan senapan mesin, demikian dikutip Reuters, Selasa (29/8).
CARDH menduga korban akan terus bertambah dan kemungkinan bisa mencapai 20 jiwa.
Sebelumnya, pemimpin gereja Evangelis Piscine de Bethesda, Marco Zidor, mengumpulkan pengikut menuju daerah yang dikuasai geng kriminal Kanaan. Beberapa dari orang itu membawa parang atau tongkat.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, saat massa tiba anggota geng melepas tembakan, lalu mayat berserakan. Hingga kini belum ada pernyataan dari gereja Piscine d Bethesda menyoal kejadian tersebut.
Sementara itu, polisi Nasional Haiti mengutuk tragedi tersebut. Mereka juga meminta jemaat gereja berhenti melakukan aksi protes.
"Untuk menghindari pertumpahan darah di tangan para bandit yang punya gudang senjata perang," demikian pernyataan polisi, dikutip AFP.
Rilis itu juga menyebutkan para demonstran melanggar peraturan keamanan.
"[Mereka] masih tiba di daerah yang diinginkan untuk menghadapi anggota geng itu," lanjut pernyataan polisi.
Konfrontasi tersebut, lanjutnya, menyebabkan sejumlah demonstran tewas tertembak, beberapa terluka, dan yang lain sandera.
Usai unjuk rasa ini, kelompok pemantau HAM lain, Yayasan Je Klere, meminta jaksa menindak mereka yang bertanggung jawab terkait insiden itu.
"Hasutan melakukan kekerasan dengan khotbah merupakan tindakan kriminal yang diatur KUHP Haiti," demikian menurut mereka.
Pengadilan Haiti akan menyidang Zidor untuk menjawab tuduhan tersebut pada hari ini.
Sejak awal 2023, lebih dari 24.000 orang tewas di Haiti di tengah marak kekerasan geng.
Geng-geng menguasai sekitar 80 persen Kanaan. Mereka tak segan melakukan kejahatan dengan kekerasan termasuk penculikan demi mendapat uang tebusan.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net