Massa Warga Bugbug Tuntut AWK Minta Maaf
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Usai melakukan pertemuan dengan staf DPD RI Bali, ratusan warga Desa Adat Bugbug, Karangasem, merasa kecewa karena anggota DPD RI Bali Arya Wedakarna (AWK) tidak ada di kantor.
Padahal warga ingin mendengar langsung klarifikasi dari AWK terkait statemennya yang dianggap memprovokasi warga Bugbug terkait Resort Detiga Neano, Bugbug.
"Kami sangat kecewa karena AWK tidak ada di kantor. Kami hanya ketemu staf saja. Seharusnya dia berani mengucapkan sesuatu seharusnya berani bertanggungjawab. Dia sering membuat statemen statemen yang provokatif," beber koordonator aksi Nengah Yasa Adi Susanto, pada Rabu 20 September 2023 di kantor DPD RI Bali.
Diungkapkannya, AWK menerima pengaduan dari masyarakat Desa Bugbug terkait penolakan yang disertai pembakaran pembangunan resor mewah di kawasan Pura Gumang. Warga mendatangi anggota DPD RI itu ke Istana Mancawarna Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, beberapa waktu lalu.
Warga pun mengeluhkan adanya pembangunan yang dianggap melanggar tata ruang, melanggar kesucian pura dan lainnya. "Namun yang terjadi bukan mengarah ke yang baik, justru mengarah kepada provokasi dari apa yang disampaikan Arya Wedakarna terkait permasalahan di Desa Bugbug tersebut," tegasnya.
Seharusnya, kata Nengah Yasa, AWK paham terkait hukum dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Bugbug. Apalagi AWK merupakan anggota Komite 1 Bidang Hukum.
"Tapi faktanya dia tidak paham dengan hukum dan dia malah memprovokasi warga kami yang ada di Desa Bugbug (Karangasem). Sehingga masyarakat kami ingin mendatangi gedung DPR RI yang ada di Denpasar. Meskipun dia (AWK) tidak ada, dia sudah mendahului dan membuat statement di media sosial bahwa dia ada kunjungan kerja gak tau kemana dia pergi," terangnya kecewa.
Kekecewaan lainnya, AWK juga mengatakan bahwa ada kontra intelejen yang bermain dalam persoalan Resort di Bugbug. Sehingga warga Bugbug pun sangat keberatan.
"Kami menuntut agar AWK minta maaf. Jangan mencampuri urusan desa kami. Karena ini sudah ke 2 kali AWK mencampuri urusan kami," ungkapnya.
Ditanya apa langkah selanjutnya yang dilakukan warga Desa Adat Bugbug, Nengah Yasa mengatakan akan mengambil langkah hukum. "Tunggu besok, kami akan mengambil langkah hukum nanti saya akan buat rilis kepada teman teman media. Terkait dengan statemennya yang provokatif tersebut," tandasnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/spy