Daftar Pemimpin Yang Akan Hadiri KTT Negara Kepulauan AIS di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island State (AIS) pada 11 Oktober di Bali.
AIS merupakan bentuk kerja sama antara negara-negara kepulauan tanpa memandang wilayah, ukuran, dan tingkat pembangunan untuk bersama mengatasi permasalahan penggunaan sumber daya laut untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, ketahanan atas perubahan iklim, polusi laut, manajemen darurat, dan peningkatan perikanan berkelanjutan, dikutip dari portal AIS.
Pada forum kali ini, Indonesia mengundang seluruh negara anggota yang berjumlah 51 negara dan sejumlah organisasi internasional. Berdasarkan undangan forum tersebut, belum semua negara mengkonfirmasi kehadiran perwakilannya.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Tri Tharyat, menyampaikan baru 25 negara yang mengkonfirmasi kehadirannya dengan tujuh kepala negara, dua deputi perdana menteri, empat menteri, dirjen dan duta besar, serta dua organisasi internasional,
Berikut daftar tujuh kepala negara yang memastikan hadir dalam forum AIS 2023.
Presiden Uni Komoro
Presiden Uni Komoro, Azali Assoumani, telah dikonfirmasi akan hadir dalam forum AIS 2023.
Antara Indonesia dan Komoro terjalin hubungan bilateral yang dimulai sejak tahun 1983. Uni Komoro menjadi salah satu negara sahabat Indonesia yang terletak di Samudra Hindia dan hubungan diplomatiknya dirangkap dengan KBRI Antananarivo, Madagaskar.
Dilansir dari portal portal Kemlu Ri, Indonesia menjual kapal Falk Njema kepada Uni Komoro karya anak bangsa dari perusahaan di Kalimantan yang dihargai 1,5 juta USD atau setara 20,5 Miliar Rupiah pada Tahun 2022.
Indonesia juga mengirim bantuan atas krisis pangan yang dialami Uni Komoro akibat pandemi Covid-19 dan perang Ukraina.
Presiden Mikronesia
Presiden Mikronesia, Wesley Simina, menjadi kepala negara selanjutnya yang akan datang dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Forum AIS 2023.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mikronesia telah dibangun sejak Tahun 1991. Presiden Mikronesia kedelapan, Peter Martin Christian, yang memiliki darah keturunan Maluku pernah mengunjungi Indonesia pada Tahun 2018 dengan tujuan mempererat hubungan kedua negara.
Indonesia dan Mikronesia memiliki beberapa kesamaan, yaitu memiliki banyak pulau. Mikronesia memiliki lebih dari 600 pulau, sedangkan Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau.
Kesamaan ini membuat kedua negara berkomitmen bekerja sama di bidang maritim dan peningkatan konektivitas antar pulau, dikutip dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Perdana Menteri Madagaskar
Christian Louis Ntsay merupakan Perdana Menteri Madagaskar sejak Tahun 2018. Ntsay masuk dalam daftar kepala negara yang telah memastikan kehadirannya ke Indonesia Oktober mendatang.
Madagaskar merupakan negara kepulauan di Afrika Bagian Timur yang juga memiliki hubungan erat dengan Indonesia, Bahkan, terdapat taman persahabatan Indonesia-Madagaskar di Wisma Indonesia Ivato yang diresmikan pada Tahun 2021. Taman persahabatan ini dibangun dengan dekorasi khas rumah panggung Kalimantan yang melambangkan nenek moyang bangsa Madagaskar.
Dibangun juga sebuah batu yang di atasnya terdapat bendera Indonesia dan Madagaskar sebagai simbol persahabatan.
Jalinan persahabatan antara Indonesia dan Madagaskar sendiri telah terbentuk sejak Tahun 1975 dan pada tahun ini diperingati 48 Tahun hubungan diplomatik tersebut.
Perdana Menteri Niue
Perwakilan negara kepulauan Niue yang akan hadir dalam forum AIS di Bali pada Oktober mendatang adalah Perdana Menteri Dalton Tagelagi.
Indonesia baru membuka hubungan diplomatik dengan Niue pada Tahun 2019 di sela-sela pelaksanaan Pacific Expotion di Auckland, Selandia Baru. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dan Perdana Menteri Niue yang memimpin sampai Tahun 2020, Toke Talagi, menandatangani perjanjian komunike bersama.
Kerja sama yang akan dibangun dengan Niue mengarah pada bidang perikanan dan pembangunan berkelanjutan.
Perdana Menteri Papua Nugini
Perdana Menteri Papua Nugini kedelapan, James Marape, yang memimpin sejak Tahun 2019 juga akan datang ke Bali pada forum AIS 2023 bulan depan.
Hubungan bilateral Indonesia dengan Papua Nugini dimulai pada Tahun 1973, dua tahun sebelum Papua Nugini mendeklarasikan kemerdekaannya. Sejak saat itu, hubungan Indonesia dan Papua Nugini terus mengalami peningkatan. Pemimpin kedua negara saling melakukan kunjungan untuk menegosiasikan program kerja sama. Papua Nugini juga selalu mengirimkan perwakilannya dalam forum atau konferensi yang diadakan di Indonesia.
Dilansir dari portal Kemlu RI, hasil signifikan hubungan bilateral Indonesia dan Papua Nugini ditunjukkan dengan perdagangan kedua negara pada Tahun 2022 yang menembus angka USD 307 juta.
Perdana Menteri Sao Tome dan Principe
Patrice Trovoada adalah Perdana Menteri Sao Tome dan Principe (STP) yang akan hadir dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Forum AIS 2023.
Kehadiran Patrice Trovoada ke Bali bulan depan menjadi kunjungan pertamanya ke Indonesia selama menjabat sebagai Perdana Menteri Sao Tome dan Principe. Negara yang terletak di Teluk Guinea ini juga menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia.
Duta Besar Republik Indonesia pernah melakukan kunjungan dan pertemuan dengan Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan, dan Sekretaris Negara bidang Perdagangan dan Industri STP pada Tahun 2021.
Perdana Menteri Timor Leste
Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, yang menarik perhatian masyarakat Indonesia pada KTT ASEAN September lalu, kembali hadir di Indonesia untuk forum bulan depan.
Perdana Menteri Timor Leste yang baru ini terus membuka ikatan persahabatan dan kerjasama dengan Indonesia. Pada kunjungannya ke Indonesia September lalu, Xanana bertemu dengan Jokowi secara pribadi di Istana Merdeka untuk membahas penyelesaian batas darat dan pembangunan kawasan ekonomi.
Xanana juga mengapresiasi sikap dan upaya Indonesia yang mendukung keanggotaan Timor Leste di ASEAN.
"Pada saat pembicaraan, Bapak Presiden menekankan dukungan ke depan untuk capacity building dalam rangka mempercepat keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN," ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dikutip dari Kemenlu RI.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net