search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kelakar Prabowo Soal Bangsa Eropa Tak Kagumi Indonesia: Mereka Tahunya Bali
Senin, 13 November 2023, 22:38 WITA Follow
image

bbn/net/Kelakar Prabowo Soal Bangsa Eropa Tak Kagumi Indonesia: Mereka Tahunya Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Calon presiden (capres) Prabowo Subianto berkelakar soal bangsa Eropa yang hanya mengetahui Bali ketimbang Indonesia.

Menurutnya, bangsa Indonesia mengagumi Eropa. Namun, sebaliknya Eropa tidak kagum terhadap Indonesia.

Prabowo menyebut, banyak pemimpin di Indonesia mengenyam pendidikan di luar negeri. Dia menilai hal itu bentuk kekaguman bangsa Indonesia terhadap Eropa.

"Kebanyakan pemimpin elit Indonesia mengenyam pendidikan di Barat. Bisa dilihat banyak di kabinet sekarang banyak leader sekolah di Barat. Dari berbagai spektrum. Islamic leader sekolah di Chicago, business leader. Ada kekaguman dengan EU (European Union)," kata Prabowo dalan acara Pidato Calon Presiden RI: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di Auditorium CSIS Gedung Pakarti Center, Jakarta, Senin (13/11).

Di satu sisi, ia mengungkap ketidakkaguman Eropa terhadap Indonesia seperti tidak mengetahui Republik Indonesia melainkan Bali.

"Saya biasa bercanda ke teman saya, masalahnya bukan kita, tapi kamu EU. Kita cinta Eropa, tapi Eropa enggak cinta kita. Eropa bahkan enggak tahu Indonesia, tahunya Bali. Kita mengagumi Renaisans. Kalau anak-anak (Indonesia) ditanya mau ke mana, mereka jawab mau ke Amerika," ujar Prabowo.

"Saya tumbuh di Eropa, saya tahu sejarah Eropa mungkin lebih banyak dari orang-orang Eropa," sambungnya.

Di sisi lain, menteri pertahanan ini khawatir Eropa bakal kehilangan kepemimpinan moral. Sebab, Prabowo memandang pemimpin Barat mempunyai standar ganda.

"Karena jujur saya, di antara pembicaraan pemimpin Asia, Barat punya double standar. Barat ajari kita demokrasi, human rights tapi punya standar berbeda. Ini kritik saya katakan sebagai teman Barat akan kehilangan kepemimpinan moral," pungkasnya. (sumber: merdeka.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami