search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kim Jong Un Robohkan Monumen Reunifikasi Korut-Korsel
Rabu, 24 Januari 2024, 17:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kim Jong Un Robohkan Monumen Reunifikasi Korut-Korsel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un disebut menghancurkan monumen reunifikasi yang melambangkan cita-cita menyatukan kembali Korea Utara dan Korea Selatan.

Menurut analisis citra dari situs berita pemantau Korut, NK News, Kim Jong Un tampaknya telah menghancurkan monumen besar di Pyongyang.

"Monumen Tiga Piagam Reunifikasi Nasional tampak hilang dalam gambar resolusi menengah Planet Labs yang diambil pada Selasa pagi, meskipun tidak jelas kapan atau bagaimana tepatnya gambar tersebut hilang," demikian laporan NK News, Selasa (23/1).

Monumen itu terakhir terlihat berdiri dalam citra satelit yang diambil pada 19 Januari. NK News menduga monumen itu sudah hilang pada 22 Januari.

Namun, gambar citra satelit dari perlintasan kereta api antar-Korea di Kaesong tak secara jelas menunjukkan ada pekerjaan skala besar untuk menghancurkan rel tersebut.

Citra dengan resolusi lebih tinggi atau foto darat yang diambil dari selatan perbatasan mungkin bisa menjelaskan status tersebut.

Laporan penghancuran monumen ini muncul usai Kim Jong Un menegaskan Korut resmi menutup pintu rekonsiliasi dengan Korsel saat rapat dengan parlemen pada pekan lalu.

Dikutip NK News, Kim Jong Un menyebut monumen itu "merusak pandangan". Ia juga memerintah monumen tersebut "dihapus seluruhnya."

Pemimpin Korut ini juga menganggap reunifikasi dengan Korsel sudah tak memungkinkan. Dia bahkan menyalahkan pemerintah Negeri Ginseng yang menyebabkan upaya unifikasi hancur.

Monumen reunifikasi menggambarkan dua perempuan berpakaian tradisional Korea. Mereka memegang lambang garis besar seluruh Semenanjung Korea.

Monumen ini terbuat dari 740 batu bermutu tinggi yang dikirim dari dalam dan luar negeri.

Simbol reunifikasi ini berdiri di atas Jalan Thongil (Unifikasi) di barat daya Pyongyang. Jalan tersebut menghubungkan ibu kota Korut ke Kaesong dan menyeberang ke Korsel.

Monumen ini juga tersebut memiliki tinggi sekitar 100 kaki atau 30 meter dan lebar 200 kaki atau 61,5 meter.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami