search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Suami Sakit, Dadong Nayi Berharap Putranya Sembuh dari Gangguan Jiwa
Senin, 29 Januari 2024, 15:51 WITA Follow
image

beritabali/ist/Suami Sakit, Dadong Nayi Berharap Putranya Sembuh dari Gangguan Jiwa.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Kehidupan nenek Nayi atau disapa dadong Nayi yang renta kurang beruntung. Di usia senja, menginjak 70 tahun, nenek asal Banjar Suwat Kelod, Desa Suwat, Kecamatan Gianyar itu tidak bisa berbuat banyak selain mengandalkan bantuan dermawan.

Nenek Nayi memiliki suami yang sakit tua. "Pekak terbaring terus tidak bisa bangun," ujar Dadong Nayi. Selanjutnya, putra pertamanya sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

Sedangkan, putra keduanya mengalami gangguan kejiwaan. "Sekarang di Bangli (dirawat di RS Jiwa Bangli, Red)," ujar dia. Kesehariannya, nenek Nayi tergolong hidup sederhana.

Untuk makan sehari-hari, nenek Nayi hanya mengandalkan bantuan dermawan. "Saya tidak kuat lagi bekerja," ujarnya.

Memang dari pemerintah desa telah membantu berupa bantuan sosial. Jumlahnya cukup untuk keperluan makan saja.

Kemudian, dia juga mendapat uluran tangan dari kerabat dan dermawan di desa. Namun bantuan dermawan tidak rutin. Kerabat yang membantu pun tak banyak, seikhlasnya saja. "Sehari-hari, makan yang ada saja. Kalau ada yang membantu, terima kasih," jelas dia.

Tidak banyak yang bisa diharapkan selain pasrah menjalani hidup. Dia hanya bisa berdoa agar putranya segera sembuh dari sakit, dan bisa menjalani masa depan yang cerah. 

"Mudah-mudahan anak saya cepat sehat. Biar bisa mengurus orang tuanya," harapnya. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami