search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selandia Baru Desak OPM Bebaskan Pilot Susi Air Usai Setahun Disandera
Senin, 5 Februari 2024, 15:46 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Selandia Baru Desak OPM Bebaskan Pilot Susi Air Usai Setahun Disandera

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Selandia Baru menyerukan pembebasan segera seorang warganya sekaligus pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang sudah setahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.

Melalui pernyataan tertulis, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters menegaskan negaranya mendesak fraksi kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu untuk segera membebaskan Mehrtens.

"Kami sangat mendesak mereka yang menahan Phillip untuk segera membebaskannya dan tanpa membahayakan. Penahanannya yang terus menerus tidak akan menguntungkan siapa pun," kata Peters pada Senin (5/2).

Peters menuturkan pemerintah Selandia Baru terus berkoordinasi dan bekerja sama secara ekstensif dengan aparat di Indonesia untuk menjamin pembebasan Mehrtens dengan selamat.

Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, melalui rilis pada Senin (5/2) juga ikut menyerukan pembebasan segera Mehrtens.

Sambom mengingatkan faksi kelompoknya itu bahwa tidak ada dalam sejarah negara yang memperoleh kemerdekaan dengan menyandera.

Meski begitu, kelompok pimpinan Egianus sampai saat ini belum merespons desakan terbaru dari Selandia Baru tersebut.

Pemerintah Indonesia sendiri sejauh ini mengutamakan negosiasi melalui tokoh agama dan pemerintah setempat untuk membebaskan Mehrtens.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menegaskan proses negosiasi terhadap kelompok Egianus masih terus dilakukan melalui pemerintah setempat.

Ia menjelaskan upaya pembebasan masih terus dilakukan melalui cara-cara persuasif meskipun penyanderaan telah berlangsung selama hampir satu tahun.

Mehrtens diculik KKB pada 7 Februari 2023 saat mendaratkan pesawatnya di daerah pegunungan terpencil di Nduga, Papua.

Sejauh ini, KKB menuntut sejumlah permintaan termasuk mengupayakan perundingan Papua merdeka. Jika pemerintah menolak, KKB mengancam akan menembak mati Mehrtens.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami