Trump Menang di Carolina Selatan, Peluang Lawan Biden Kian Terbuka
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Donald Trump memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik di negara bagian Carolina Selatan, Sabtu (24/2).
Trump mengalahkan rivalnya, Nikki Haley, di wilayah tempat Haley menjabat sebagai gubernur pada 2011-2017 silam.
Associated Press menyatakan Trump sebagai pemenang usai jajak pendapat ditutup di seluruh South Carolina pada pukul 19.00 malam waktu setempat.
Pengumuman pemenang ini berdasarkan analisis APVoteCast, sebuah survei komprehensif terhadap pemilih Partai Republik South Carolina. Survei ini mengonfirmasi temuan jajak pendapat sebelum hari pemilihan yang menunjukkan suara Trump jauh melampaui Haley di seluruh negara bagian itu.
"Saya belum pernah melihat Partai Republik begitu bersatu seperti sekarang," kata Trump saat naik ke panggung untuk pidato, seperti dikutip Associated Press, Minggu (25/2).
Kemenangan di South Carolina secara historis menunjukkan siapa calon presiden yang diusung dari Partai Republik. Semua pemenang pemilihan pendahuluan di negara bagian ini menjadi calon presiden dari Partai Republik. Satu-satunya yang tidak hanyalah Newt Gingrich pada 2012.
Suara Trump mendominasi seluruh South Carolina, bahkan menjadi yang paling banyak di Lexington County, wilayah yang diwakili Haley di badan legislatif negara bagian itu.
Merespons ini, Haley menyatakan tak akan mundur dan akan terus bersaing setidaknya di pemilihan pendahuluan 5 Maret mendatang.
Karena hasil ini, kontestasi pemilihan presiden (pilpres) antara Trump dan Presiden Joe Biden pun kini semakin tak terelakkan. Terlebih Trump juga telah memenangkan kontestasi di Iowa, New Hampshire, Nevada, dan Kepulauan Virgin.
Potensi Trump berhadapan dengan Biden mengingatkan kembali pada Pilpres AS 2020 kala kedua tokoh tersebut berdebat panas demi mendulang suara.
Trump dan sekutunya saat ini mencoba menyerang Biden dengan menyebut AS menjadi lebih lemah di bawah pemerintahan Biden, contohnya karena menarik diri dari Afghanistan.
Trump juga berulang kali menyerang Biden atas inflasi tinggi di awal masa jabatan sang presiden serta penanganan tak tegas Biden atas masuknya migran besar-besaran di perbatasan AS-Meksiko.
Biden sementara itu telah memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di South Carolina awal bulan ini. Ia cuma berhadapan dengan satu pesaing yakni Dean Phillips, anggota kongres Partai Demokrat untuk Minnesota.
Phillips cuma punya sedikit peluang untuk benar-benar mengalahkan presiden berusia 81 tahun tersebut.
Kendati begitu, di penghujung pemerintahannya kini, Biden justru menerima gelombang kritik terutama karena dukungannya terhadap Israel dalam invasi di Jalur Gaza.
Invasi Israel di Gaza bisa merusak peluang kemenangan Biden di negara-negara bagian seperti Michigan, yang merupakan rumah bagi populasi Arab Amerika yang cukup besar.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net