H-3 Lebaran, Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Digelar di Kairo
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Mediator untuk gencatan senjata di Jalur Gaza antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Palestina menyatakan negosiasi perjanjian tersebut akan dilanjutkan di Kairo, Minggu (7/4) atau H-3 lebaran.
Negosiasi gencatan senjata akan dihadiri Direktur badan intelijen Amerika Serikat CIA, William Burns, mediator lain Qatar dan Mesir hingga Hamas serta Israel.
Sementara itu, Israel masih belum memberi pernyataan resmi soal pengiriman delegasi. Delegasi Hamas dipimpin wakil ketua Khalil Al Hayya. Mereka akan ke Kairo pada hari ini, demikian dikutip Reuters.
Pejabat Hamas Basem Naim mengungkapkan tuntutan kelompok ini sama seperti dalam perundingan sebelumnya.
Lebih lanjut, Naim menjabarkan tuntutan Hamas yakni gencatan senjata permanen, Israel menarik seluruh pasukan dari Gaza, pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel, dan memulangkan warga Palestina yang mengungsi, demikian dikutip A Jazeera.
Israel belum secara resmi mengumumkan pengiriman delegasi ke Kairo. Namun, Kabinet Perang diprediksi menggelar pertemuan pagi ini untuk membahas mandat tim perunding.
Sumber yang mengetahui pembicaraan itu mengatakan mediator akan bertemu kepala Mossad Israel David Barnea.
"Tujuan utamanya, dan ini adalah tujuan AS saat ini, adalah mencapai gencatan senjata selama enam pekan," kata sumber politik Palestina, dikutip the National.
Negosiasi gencatan senjata Gaza telah berlangsung beberapa kali, tetapi berakhir buntu. Pembicaraan terakhir yang diketahui publik digelar pada Maret lalu.
Topik yang selama ini menjadi perdebatan sengit Israel dan Hamas adalah lama waktu gencatan senjata hingga pembebasan sandera atau tawanan.
Negosiasi gencatan senjata ini juga berlangsung usai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi gencatan senjata untuk Gaza pada awal Maret.
Resolusi itu mencakup desakan gencatan senjata saat Ramadan, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, perluasan distribusi bantuan, hingga pembebasan seluruh sandera yang ditahan Hamas tanpa syarat.
Namun, hingga kini gencatan senjata belum terealisasi. Tak lama setelah resolusi itu muncul pun, Israel masih menggempur habis-habisan Gaza.
Israel dan Hamas sempat menerapkan jeda kemanusiaan pada November 2023. Namun, kesepakatan itu hanya berlangsung sepekan dengan dua kali perpanjangan.
Israel melancarkan agresi ke Palestina terutama di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Selama agresi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti fasilitas medis, tempat ibadah, hingga kamp pengungsian. Imbas serangan Israel, lebih dari 33 ribu warga di Palestina juga tewas. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net