search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kronologi Keributan di Keramas yang Awalnya Dipicu Potong Laju Kendaraan
Kamis, 2 Mei 2024, 14:43 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kronologi Keributan di Keramas yang Awalnya Dipicu Potong Laju Kendaraan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Keributan antara warga Keramas, Blahbatuh dengan warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jalan Raya Keramas, pada Selasa (30/4/2024) pukul 23.00 telah berakhir damai di kantor polisi. 

Awal mula dari persoalan itu karena masalah memotong laju kendaraan. Hal itu terungkap dari kronologis yang disampaikan Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan pada Kamis (2/4/2024).

Kabid Humas menyampaikan kejadian tersebut berawal pada selasa 30 april sekitar pukul 23.30 WITA, warga keramas Gianyar inisial YA melintas di Jalan Raya Tedung mengendarai sepeda motor pulang dari menghadiri undangan di lingkungan Bitra. 

Pada saat melintas warga Keramas mengaku dipepet dan dipotong laju kendaraannya oleh orang tak dikenal. Kemudian warga Keramas tersebut mengejar dan menyalip orang yang memotong laju kendaraannya.

Mungkin tak terima disalip orang tak dikenal dari warga Kupang NTT terus mengejar warga dari Keramas sampai di depan balai Banjar Lebah Keramas, belok kiri arah menuju rumah warga keramas tersebut.

Setelah sampai di depan SMPN 2 Blahbatuh warga dari Keramas menghentikan warga Kupang tersebut. Pihak Keramas menanyakan “Ada masalah apa”. 

Pada saat itu warga Kupang tersebut langsung menghubungi temannya dan mengaku dicegat orang didepan SMPN 2 Keramas. Selang beberapa saat kemudian datang 8 orang warga Kupang ke lokasi.

Karena merasa takut, warga Keramas lari menuju Balai Desa dan memberitahukan bahwa dirinya dicari warga Kupang sebanyak 8 orang. Pada saat itu Bendesa Adat Keramas yang kebetulan berada di Pura Desa dan mendengar pengakuan seperti itu dari warganya langsung menuju ke lokasi.

Kemudian pihak desa mengajak kedua belah pihak ke kantor desa untuk membicarakan permasalahan yang terjadi. 

Pada saat sedang terjadi pembicaraan di kantor desa Keramas datang lagi beberapa warga Kupang ke kantor desa dan di saat itulah banyak warga Keramas yang berada di kantor desa dan merasa ada ancaman. Sehingga terjadi kesalahpahaman tersebut.

Mendapat informasi warga terkait kejadian tersebut Pawas Polsek Blahbatuh Ipda Kadek Sumerta bersama anggota langsung mengarah ke TKP. Situasi di TKP langsung dapat dikendalikan. Selanjutnya mengevakuasi kurang lebih 15 orang warga Kupang ke Polres Gianyar, dan personil Polsek Blahbatuh terdiri dari Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa, Unit Reskrim, serta piket fungsi siaga di TKP untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Lalu pada Rabu 1 Mei Pukul 10.00-11.30 WITA, pascakejadian tersebut dilaksanakan mediasi damai antara warga Keramas dan sekelompok warga pendatang asal Kupang NTT, bertempat di Mako Polres Gianyar dipimpin Kapolres AKBP Ketut Widiada, didampingi Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Berata dan Kanit Reskrim, Kasatreskrim AKP M. Gananta serta Bhabinkamtibmas Desa Keramas.

Dan dihadiri juga Bendesa Adat Keramas I Nyoman Puja Waisnawa, Kelihan Adat Banjar Lebah I Ketut Narsa, serta kedua belah pihak yang bermasalah (warga Keramas dan Kupang). 

"Dalam proses mediasi tersebut kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. Sehingga permasalahan kesalahpahaman berakhir dengan damai yang dikuatkan dengan membuat dan menandatangani surat pernyataan damai dari kedua belah pihak," jelas dia.

Lebih lanjut dikatakan pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut. "Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi apalagi saat berkendara di jalan itu sangat berbahaya buat keselamatan diri sendiri maupun orang lain, patuhi rambu-rambu dan aturan dalam berlalulintas di jalan," ajak dia.

Ia juga mengajak semua pihak menjaga keamanan dan ketertiban di NKRI. "Mari bersama kita jaga Bali agar tetap ajeg, aman dan damai," tutup dia.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami