search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Serang Kamp di Rafah Jalur Gaza Pakai Bom Buatan AS
Rabu, 29 Mei 2024, 11:56 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Serang Kamp di Rafah Jalur Gaza Pakai Bom Buatan AS

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Militer Israel disebut menggunakan amunisi buatan Amerika Serikat saat melancarkan serangan udara ke kamp pengungsi di Rafah, Jalur Gaza, Palestina, Minggu (26/5).

Berdasarkan analisis video yang diambil dari lokasi peristiwa, CNN menemukan bahwa amunisi-amunisi yang menyebabkan tenda-tenda pengungsi terbakar merupakan amunisi buatan Negeri Paman Sam.

Menurut empat ahli senjata peledak yang meninjau video tersebut, ekor bom GBU-39, bom berdiameter kecil buatan AS, terlihat jelas dalam video yang tersebar di media sosial. Video itu telah ditetapkan geolokasinya oleh CNN.

GBU-39 adalah bom yang diproduksi oleh Boeing. Ini merupakan amunisi presisi tinggi yang dirancang untuk menyerang target strategis. Hasil dari penggunaan bom ini yaitu kerusakan dengan skala rendah.

"[Meski begitu], menggunakan amunisi apapun, bahkan yang sekecil ini, akan selalu menimbulkan risiko di daerah padat penduduk," kata mantan perwira artileri Angkatan Darat Inggris, Cobb-Smith.

Trevor Ball, seorang mantan anggota tim penjinak bahan peledak Angkatan Darat AS, juga mengatakan bahwa sisa-sisa bom yang berada di lokasi pengungsian berasal dari GBU-39 buatan Washington.

"Bagian hulu ledak [dari amunisi tersebut] berbeda, dan bagian panduan serta sayap sangat unik jika dibandingkan dengan amunisi lainnya. Bagian panduan dan sayap amunisi seringkali merupakan sisa-sisa dari amunisi yang sudah meledak. Saya melihat bagian aktuasi ekor dan langsung tahu bahwa itu adalah salah satu varian GBU-39," kata Ball.

Identifikasi CNN mengenai amunisi ini sesuai dengan klaim yang dibuat oleh juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari.

Hagari mengatakan serangan pada Minggu tersebut menggunakan dua amunisi dengan hulu ledak kecil berisi 17 kilogram bahan peledak. Dia juga menyebut bom ini merupakan "yang paling kecil yang bisa digunakan jet" Israel.

Hulu ledak GBU-39 memiliki muatan eksplosif sebesar 17 kilogram.

Lebih jauh, nomor seri pada sisa-sisa bom tersebut juga cocok dengan produsen suku cadang GBU-39 yang berbasis di California.

Pasukan militer Israel meluncurkan serangan udara ke sebuah kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza, pada Minggu (26/5), hingga menewaskan 45 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya.

Israel mengklaim serangan itu menargetkan kompleks Hamas. Dua pejabat senior Hamas diklaim tewas dalam serangan tersebut.

Kendati begitu, serangan udara itu pada kenyataannya menyebabkan kebakaran hebat pada tenda-tenda warga sipil yang mengungsi. Banyak anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia tewas akibat kebakaran tersebut. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami