Prabowo Usul Penerbangan Langsung Rusia-Bali ke Putin
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bertemu secara langsung Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rabu (31/7/2024).
Salah satu pembahasan Prabowo adalah mengenai rencana dibukanya penerbangan langsung dari Rusia ke Bali, untuk menunjang persiapan pembukaan Konsulat Jenderal (Konjen) Rusia di pulau tersebut.
Baca juga:
Sengap Resmi Gabung Gerindra, Paket Mulyadi-Sengap Direstui Prabowo-Jokowi di Pilkada Tabanan
“Di bidang pariwisata kami baru saja menyetujui penerbangan langsung ke Bali, dan kami juga menyambut baik pembukaan Konsulat Jenderal Rusia di Bali,” kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (1/8).
Meski demikian, Prabowo sekaligus Presiden terpilih 2024-2029 itu menyebut saat ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Luar Negeri perihal pembukaan kantor konjen Rusia di Bali. Namun, ia menyebut pemerintah Indonesia telah siap membuka jalur penerbangan langsung dari Rusia ke Bali.
“Rencana pembukaan Konsulat Jenderal Rusia di Bali kami mendukung penuh itu, dan kami mendukung penerbangan langsung dari Rusia baik melalui Aeroflot maupun Russian Airlines,” kata Prabowo.
Baca juga:
Prabowo-Jokowi 'Effect' Bisa Menyala di Pilkada Bali, Pengamat Beber Syaratnya">Prabowo-Jokowi 'Effect' Bisa Menyala di Pilkada Bali, Pengamat Beber Syaratnya
Menurut Prabowo, hal itu diputuskan untuk menunjang peningkatan beragam kerjasama antara Indonesia dan Rusia. “Khususnya di sektor pariwisata,” pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Rusia.
“Saya berencana untuk memulai program beasiswa besar-besaran untuk mengirim siswa kami ke luar Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan mengutamakan pelatihan medis.
“Karena kami kekurangan 116.000 dokter, dokter medis. Jadi kami ingin, jika memungkinkan untuk mengirim beberapa dari remaja kami untuk belajar di Universitas Rusia,” lanjut Prabowo.
Untuk itu, dia berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk beasiswa, seperti yang dilakukan pada era tahun 1960an.
“Kami melihat Rusia adalah salah satu negara utama kami yang ingin kami kirimkan putra-putri kami untuk belajar. Faktanya, pada tahun enam puluhan kami mengirimkan banyak generasi muda kami untuk belajar di sini, itu tentang pendidikan,” kata dia. (sumber: merdeka.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net