Milisi Hizbullah di Lebanon meluncurkan ratusan roket ke Israel pada akhir pekan lalu dalam serangan balasannya atas kematian komandan top Fuad Shukr.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan serangan yang melibatkan 320 roket Katyusha itu sesuai rencana. Dia juga menyatakan akan melakukan evaluasi serta penilaian terkait operasi tersebut.

Menurut Nasrallah, jika serangan itu belum cukup, Hizbullah akan menggempur lagi Israel.

Israel sendiri pada Minggu (25/8) menetapkan status darurat selama 48 jam buntut serangan Hizbullah.

Apa saja senjata Hizbullah yang dipakai untuk menggempur Israel?

Rudal Scud-B/C/D
Sebagai kelompok milisi yang diyakini memiliki persenjataan paling hebat di dunia, Hizbullah disebut-sebut punya berbagai jenis roket, drone, dan rudal canggih yang bisa menimbulkan kerusakan signifikan terhadap Israel.

Dilansir dari CNN, Hizbullah memiliki rudal dengan jangkauan hingga 500 kilometer, yang mampu menyerang jauh ke dalam Israel jika bisa melewati sistem pertahanan udara Iron Dome.

Peluru kendali itu yakni Scud-B/C/D, rudal balistik taktis yang dikembangkan Uni Soviet selama Perang Dingin.

Rudal Scud telah lama digunakan dalam pertempuran sejak tahun 1970-an terutama dalam perang di Timur Tengah. Negara-negara Barat mengenal rudal ini ketika Perang Teluk Persia pecah pada 1991 kala Irak menembakkan puluhan rudal tersebut ke Arab Saudi dan Israel.

Katyusha
Jauh sebelum serangan pada akhir pekan kemarin, Hizbullah telah lama menggunakan roket Katyusha dalam peperangannya di Timur Tengah.

Pada perang 2006 silam, Hizbullah menembakkan sekitar 4.000 roket ke Israel, sebagian besar merupakan Katyusha.

Katyusha sendiri merupakan roket buatan Uni Soviet yang memiliki jangkauan hingga 40 kilometer.

Rudal-roket pasokan Iran
Hizbullah juga menyimpan banyak persenjataan yang diperoleh dari Iran. Beberapa senjata itu yakni rudal Raad, rudal Fajr, roket Zelzal, roket Falaq, hingga rudal Fateh.

Rudal balistik Fajr-5 memiliki jangkauan hingga 75 kilometer. Rudal anti-tank Raad-2/3 sementara itu memiliki jangkauan hingga 60-70 kilometer.

Roket Falaq-1 punya jangkauan hingga 11 kilometer. Roket Zelzal-1 memiliki jangkauan hingga 125-160 kilometer. Rudal Fateh-110, nyaris sama dengan Scud, memiliki jangkauan 250-300 kilometer.

Drone
Hizbullah juga tercatat punya Sistem Pesawat Tak Berawak (UAS). Hampir seluruh drone ini dipasok oleh Iran dan digunakan untuk pengawasan dan menyerang target sasaran.

Beberapa drone itu di antaranya Mirsad 1/Ababil-T yang memiliki jangkauan 120 kilometer. Kemudian, Mirsad-2/Mohajer 4 yang mampu menjangkau hingga 150 kilometer.

Selanjutnya, Ma'arab/Qods Yasir yang bisa terbang sampai 200 kilometer. Drone Karrar juga tak kalah karena mampu menjangkau 1.000 kilometer.

Yang lebih canggih, yakni Shahed-129. Pesawat nirawak ini bisa terbang sampai 2.000 kilometer.

Sistem pertahanan udara portabel
Hizbullah juga dilengkapi dengan sistem pertahanan udara portabel. Beberapa sistem itu antara lain SA-16/18 (dengan jangkauan hingga 1,5 kilometer), SA-7 (dengan jangkauan hingga 3,4 kilometer) dan Misagh-1/2 (dengan jangkauan hingga 5-6 kilometer).

Sistem rudal permukaan-ke-udara
Sistem rudal permukaan-ke-udara juga masuk dalam daftar senjata yang dimiliki Hizbullah. Dalam catatan sejumlah sumber, Hizbullah memiliki sistem SA-14 (dengan jangkauan hingga 4,5 kilometer), SA-8 (dengan jangkauan hingga 10 kilometer), SA-22 (dengan jangkauan hingga 20 kilometer) dan SA-17 (dengan jangkauan hingga 50 kilometer). (sumber: cnnindonesia.com)