Mogok Nasional Israel Dimulai Hari Ini Usai 6 Sandera Hamas Tewas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Warga Israel menggelar mogok nasional yang dimulai hari ini, Senin (2/9), usai enam sandera Hamas ditemukan tewas pada akhir pekan lalu.
Serikat buruh yang cukup berpengaruh di Israel Histadrut memerintahkan "mogok total" yang dimulai hari ini untuk mendesak segera pembebasan para sandera Hamas.
"Saya sampai pada kesimpulan bahwa hanya intervensi kami yang bisa mengguncang mereka yang perlu diguncang," kata ketua Histadrut Arnon Bar David dalam sebuah pernyataan pada Minggu, dikutip AFP.
Dia lalu berujar, "Mulai besok [Senin] pukul enam pagi, seluruh perekonomian Israel akan mogok total."
David menegaskan negosiasi yang mandek karena pertimbangan politik tak bisa diterima.
Salah satu yang mulai terdampak akibat mogok massal itu adalah Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv yang mulai menyetop sementara operasional mereka mulai pukul 08.00 waktu setempat, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Militer Israel sebelumnya menyatakan keenam jenazah itu ditemukan di terowongan bawah tanah pada Sabtu. Mereka bagian dari 97 sandera yang ditawan Hamas.
Mereka yakni Carmel Gat, Eden Yerushalmi, Almog Sarusi, Ori Danino, warga AS-Israel Hersh Goldberg-Polin, dan warga Rusia-Israel Alexander Lubanov.
Israel menuding mereka tewas karena tembakan jarak dekat Hamas. Kelompok ini balik menuduh bahwa para sandera meninggal karena pengeboman pasukan Zionis.
Di Israel, warga kerap menggelar demonstrasi menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memulangkan kembali para sandera.
Mereka beranggapan Netanyahu cuma memprioritaskan kepentingan politik dengan memperpanjang perang dan ogah meneken kesepakatan gencatan senjata daripada memprioritaskan warganya.
Hamas menyandera ratusan orang yang dibawa dari Israel usai melancarkan serangan dadakan pada 7 Oktober 2023.
Serangan itu kemudian dibalas agresi besar-besaran ke Jalur Gaza, Palestina oleh Netanyahu. Imbas operasi mereka, lebih dari 40.600 orang meninggal, ratusan fasilitas sipil hancur, dan jutaan tempat tinggal tak bisa dihuni. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net