search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemantauan Kebakaran Hutan Gunung Agung Terhalang Awan, BPBD Usul Skema Hujan Buatan
Rabu, 16 Oktober 2024, 17:56 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pemantauan Kebakaran Hutan Gunung Agung Terhalang Awan, BPBD Usul Skema Hujan Buatan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem bersama Resort Pemangkuan Hutan (RPH) terus melakukan pemantauan secara intensif terkait perkembangan kebakaran hutan di sisi barat lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali. 

Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan pagi ini Rabu (16/10/2024), dari sebelummya 6 titik api, hari ini masih tersisa 3 titik asap tipis di lokasi kebakaran hutan. 

"Pemantauan pagi ini masih ada 3 titik asap tipis, menjelang sore hari pengamatan tidak bisa dilakukan karena tertutup awan, semoga seluruh titik api sudah padam dengan adanya awan sehingga mempengaruhi suhu di sekitar lokasi kebakaran, sejauh ini luas hutan yang terbakar sudah mencapai 120 hektar," terang Arimbawa.

Dari hasil koordinasi ke BPBD Provinsi Bali, ada beberapa skema yang telah disiapkan apabila titik api kembali membesar, bahkan jika sudah bersifat darurat maka kemungkinan akan dilakukan rekayasa cuaca dengan hujan buatan. Untuk melakukannya diperlukan awan hujan di atas titik hutan yang terbakar.

"Warga sempat bertanya kenapa tidak menggunakan Heli, setelah kami koordinasikan ternyata penggunaan Heli untuk pemadaman sangat berisiko karena kondisi medan dan cuaca bisa menyebabkan turbulensi, jadi kita siapkan skema hujan buatan itu," ungkap Arimbawa.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami