Komplotan Jambret Beraksi di Renon, Korban Alami Luka-luka
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Jambret kini merajalela di wilayah Renon, tepatnya di Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, pada Selasa 7 Januari 2025.
Namun akibat aksi jambret tersebut, seorang pengendara motor terjatuh usai tasnya ditarik pelaku yang berjumlah 2 orang. Kejadian ini viral di media sosial.
Korban jambret dalam hal ini adalah seorang pria berinisial Kris (30). Ia menuturkan, aksi jambret ini terjadi saat dirinya melintas di TKP Jalan Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar Timur sekitar pukul 02.00 dini hari.
Di tengah melintas, tiba-tiba korban dihampiri pengendara motor berboncengan dua. Kedua pelaku menyapa dan pura-pura mengenal korban. Padahal korban sendiri tidak mengenal.
"Saya tidak kenal orang itu, tapi tiba-tiba mereka menyapa saya, seolah-olah mengenal saya," beber Kris.
Kendati demikian, korban merasa curiga jika kedua pria tersebut punya niat jahat. Tapi korban tetap berusaha bersikap ramah. Selanjutnya korban berniat melanjutkan perjalanan, namun kedua pelaku terus mengikutinya.
Kedua pelaku terus mengikuti korban hingga di pertigaan depan Kantor DPD RI Provinsi Bali. Melihat ada yang mencurigakan, Kris berbelok ke kanan di Jalan Ir H Juanda, dekat Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Nah, saat itulah kedua pelaku beraksi menarik tas yang dibawa korban. Akibat tarikan paksa tersebut, korban terjatuh dari motor. Tubuh korban mengalami luka-luka lecet. Dua pelaku langsung kabur meninggalkan korban yang luka-luka.
Yang menarik, di saat korban terjatuh dan luka-luka, datang dua pria hendak menolong korban. Malah mereka memaksa korban untuk naik ke atas motor mereka berdalih akan diantar ke rumah sakit. Mereka juga minta motor korban ditinggalkan saja di TKP.
Namun, korban tidak mau menerima ajakan kedua pria tersebut. Korban menduga dua pria tadi adalah komplotan maling yang berpura-pura membantu.
"Saya curiga mereka ini komplotan, kok tiba-tiba langsung datang minta saya naik motor mereka. Padahal saya tidak mau, tapi mereka seperti memaksa," beber Kris.
Akhirnya, Kris memilih mendorong motornya ke pos satpam di Kantor Dinas Kebudayaan agar lebih aman. Sementara, orang-orang yang mengaku ingin menolong, langsung pergi.
"Aneh saja, kalau mereka memang niat menolong, pas melihat saya berdarah-darah mendorong motor ke tempat aman mungkin dibantu, tapi mereka langsung pergi pas saya ke pos satpam," ungkap korban.
Meski tasnya tidak jadi dirampas, korban mengimbau kepada pengendara lain agar lebih waspada dan berhati-hati ketika berkendara di malam hari atau dini hari. Ia berharap Polisi segera mengatensi aksi jambret ini.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy