Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Musim Ikan Lemuru, Nelayan di Kedonganan Sekali Melaut Bisa Jaring 84 Kg

Senin, 27 Januari 2025, 18:23 WITA Follow
image

beritabali/ist/Musim Ikan Lemuru, Nelayan di Kedonganan Sekali Melaut Bisa Jaring 84 Kg.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Nelayan di Pantai Kedonganan, Badung sedang menikmati hasil berlimpah dari musim ikan Lemuru. 

Sekali melaut, sebagaimana pengakuan sejumlah nelayan menyebut rata-rata hasil tangkapan jaring sehari bisa dapat 50-80 kg. 
Salah seorang nelayan di Kedonganan, bernama Jumadi, mengaku biasanya melaut hanya sekali sehari. Kini bisa melaut hingga empat kali dalam sehari kegiatan menjaring ikan lemuru. 

"Sekali melaut mampu mendapatkan sekitar tiga baskom ikan Lemuru, setara lebih kurang 84 kilogram," ujarnya belum lama ini.

Kendalanya, kata Nelayan ini, musim Lemuru datangnya saat musim penghujan. Saat setelah datangnya gelombang pasang, saat itulah jutaan ikan lemuru muncul. 

"Pada musim peralihan kali ini, ikan lemuru mudah didapatkan dan hasil tangkapan teman-teman nelayan sangat melimpah," akunya. 

Sejak akhir tahun lalu 2024 sudah tampak kesibukan nelayan yang menurunkan ikan Lemuru hasil tangkapan menggunakan jaring panjang. Kendati hasil tangkapan lemuru meningkat dibandingkan jenis ikan lainnya seperti tongkol atau pindang, namun harga jual ikan lemuru sudah tentu relatif rendah karena musimnya. 

Ikan lemuru yang ditangkap para nelayan langsung diambil pengepul. Harga jual ikan dari nelayan ke pengepul mulai dari Rp 2.000 per kilogram, sedangkan pengepul menjualnya kembali jauh lebih tinggi, yaitu mulai Rp 10.000 per kilogram.

Selain tantangan cuaca yang tidak menentu seperti hujan disertai angin kencang, keberadaan sampah kiriman juga menyulitkan para nelayan melaut saat mencari ikan. Tidak hanya itu, sampah kayu yang sudah terdampar di pantai pun juga menyulitkan nelayan melakukan aktivitasnya.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami