Lansia Tewas di Pura Demak Denpasar Diduga Korban Pembunuhan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Misteri penemuan mayat seorang lansia di kebun pisang, Jalan Pura Demak V, Denpasar Barat, pada Sabtu (2/2/2025) pagi akhirnya terungkap. Korban berinisial SU (67) diduga kuat menjadi korban pembunuhan akibat perselisihan dengan kernet sopir terkait bayaran angkutan.
Saksi mata menyebutkan, korban yang akrab dipanggil "Pak No" itu datang ke lokasi kebun pisang didampingi kernetnya, pada Minggu (23/2/2025). Mereka datang membawa mobil pick-up putih DK 8775 CZ untuk mengambil kayu. Sesampainya di lokasi, korban dan sopir terlibat cekcok terkait uang angkut kayu.
Diduga setelah suasana sepi, pelaku yang identitasnya belum diketahui, menghabisi korban dengan memukul dahinya menggunakan balok kayu hingga mengalami luka berdarah. Lansia yang tinggal di Jalan Subur Monang Maning, Denpasar Barat, itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Setelah mengeksekusi korban, pelaku kabur ke rumah kakaknya di seputaran Monang Maning, Denpasar Barat.
"Mobil pengangkut kayu ditinggalkan begitu saja di TKP," ungkap sumber.
Salah seorang penghuni kos yang tinggal tak jauh dari lokasi mengaku mengenal korban. Dulu, korban pernah tinggal di sana tetapi kemudian pindah bersama anaknya ke Perumahan Monang Maning, Denpasar Barat.
"Saya kenal Pak No, dia setiap hari cari kayu sisa bongkaran bangunan dan proyek, kayu-kayu sisa itu dikumpulkan dan dijual ke pedagang tahu," beber Aan.
Aan mengatakan bahwa korban bekerja sebagai pengumpul kayu bekas dan mengenal kernetnya yang diduga menjadi pelaku pembunuhan.
"Dia kenal kernetnya, tapi saya tidak kenal namanya. Kernetnya itulah yang jadi pelaku. Infonya pelaku sudah ditangkap polisi," ungkap Aan.
Korban awalnya ditemukan oleh anaknya sendiri setelah kernet menghabisi nyawa korban dan pergi menuju rumah kakaknya. Sang kakak kemudian meminta anak korban datang ke lokasi kejadian, sehingga jasad korban pertama kali ditemukan oleh anaknya.
"Kakak pelaku mengenal anaknya dan meminta agar anaknya datang ke TKP, sehingga mayat korban kali pertama ditemukan oleh anaknya," terangnya.
Aan mengaku heran mengapa korban bisa dibunuh, mengingat kondisi fisiknya sudah tua renta.
"Korban sudah tua renta. Jangankan dipukul, didorong saja korban pasti jatuh. Pelaku tega sekali, padahal keduanya sama-sama dari Jawa Timur," kata Aan.
Terkait dugaan pembunuhan ini, aparat kepolisian belum memberikan keterangan resmi. Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, mengatakan bahwa belum ada informasi perkembangan lebih lanjut mengenai kasus tersebut.
"Sampai saat ini saya belum dikirim laporan lengkapnya," ujar AKP Sukadi kepada awak media, pada Minggu (23/2/2025).
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy