Turis Tertipu Rp102 Juta di Kuta, Diduga Kena Hipnotis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Berlibur di Bali, pria berinisial HR Simamora tidak menyangka jadi korban penipuan bermodus hipnotis saat menginap di sebuah hotel di kawasan Kuta.
Pelaku berjumlah dua orang ini mengelabui korban dengan berpura-pura mengajak berbisnis. Akibatnya, korban asal Sumatera Utara (Sumut) ini mengalami kerugian yang cukup fantastis yakni sebesar Rp102 juta.
Penipuan yang dilakukan oleh kedua pelaku terbilang sangat profesional. Pelaku diduga sengaja mencari sasaran para tamu yang menginap di hotel yang notabene berduit tebal. Aksi ini menimpa korbannya HR Simamora yang ketika itu menginap di Hotel Arsika Kuta.
"Diduga para pelaku ini sudah menarget korban (HR Simamora) yang menginap di hotel itu, mereka berpura-pura berbisnis biar korban percaya," ungkap sumber, pada Jumat 18 April 2025.
Sumber mengungkapkan, kejadian ini terjadi pada Kamis 17 April 2025 sekira pukul 10.00 Wita. Pagi itu korban sedang sendirian menikmati suasana di dekat lobi hotel, sedangkan istrinya berada di kamar hotel.
Beberapa saat, korban didatangi seorang pria mengaku bernama Adam asal Brunai. Pria ini mengajak korban berbicara. Tak lama berselang, datang pria lain mengaku bernama Irawan dan langsung berkenalan dengan korban.
Setelah lama mengobrol, kedua pria yang tidak dikenal oleh korban itu tadi tiba-tiba berbicara tentang bisnis jual beli. Korban sendiri hanya manut-manut, dan lebih banyak berdiam diri.
"Dari arah pembicaraan, diduga kuat dua pelaku ini sudah saling mengenal dan sengaja memperdaya korban," ungkap sumber.
Kedua pelaku yang berpura-pura tampak serius sedang berbisnis, kompak meminta saran kepada korban sebagai saksi, untuk meyakinkan adanya bisnis jual beli tersebut. Bahkan, korban diajak untuk ikut pergi ke ATM BRI supaya bisa menyaksikan mereka bertransaksi.
Diduga sudah terkena hipnotis, korban menuruti kemauan kedua pelaku menuju ATM BRI yang terletak di Jalan Sunset Road, Kuta. Setiba di sana, korban diajak masuk ke dalam mesin ATM BRI untuk melihat jumlah nominal uang di ATM milik Irawan.
"Korban juga diminta untuk mengakses ATM pelaku Irawan," beber sumber.
Guna mempercepat transaksi, pelaku bernama Adam kemudian meminta korban sebagai perantara atau menyimpan uang transaksi mereka. Bahkan, pelaku Adam menjanjikan akan memberikan 1 unit Iphone 16 Pro, apabila korban bersedia menyimpan uang transaksi.
Para pelaku ini terus mengelabui korban dengan berbagai cara. Dikatakan para pelaku, mengingat uang transaksi nilainya cukup banyak, para pelaku meminta korban untuk menyerahkan ATM serta menunjukkan nominal uang di ATM. Alasannya, supaya lekas bisa diakses oleh pelaku Irawan.
Tanpa diduga korban menyetujui semua yang diminta oleh para pelaku. Sehingga tanpa sadar korban menyerahkan ATM miliknya dan bersedia transaksi. Usai transaksi, korban pulang ke hotel, dan para pelaku diam-diam kabur.
Sesampainya di hotel, pria asal Sumatera Utara ini bertemu dengan istrinya dan menceritakan perihal transaksi yang dialaminya tersebut. Ia pun meminta istrinya untuk mengecek M-banking lantaran para pelaku sudah mentransfer sejumlah uang ke ATM sebagai transaksi bisnis.
Tapi apa daya, saat mengecek M-banking tidak ada uang masuk, malah uang tabungan mereka amblas dikuras sebesar Rp102.300.000. Pasangan suami istri itu terkaget-kaget seakan tak percaya jadi korban penipuan. Akhirnya kasus ini dilaporkan ke Polresta Denpasar. Kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi belum bisa dikonfirmasi terkait laporan penipuan bermodus hipnotis tersebut.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy