Akses Ditutup, 70 Toko di Plaza Revayah GWK Terancam Mati
BERITABALI.COM, BADUNG.
Polemik akses warga Banjar Giri Dharma, Desa Ungasan, Badung ternyata juga berdampak besar pada puluhan pelaku usaha di kawasan Plaza Revayah, Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Sejak 2013, sebanyak 70 pemilik toko di sana terpaksa gigit jari karena akses jalan menuju pertokoan dibatasi pengelola kawasan.
Ketua Perkumpulan Pemilik Toko Plaza Revayah, Hendra Dinata atau akrab disapa Sinyo, menuturkan pembatasan itu membuat aktivitas perdagangan mati total.
“Otomatis semua kegiatan berhenti, akhirnya toko-toko tutup,” jelasnya, Sabtu (27/9/2025).
Ia mengungkapkan, nilai investasi di Plaza Revayah mencapai Rp300 miliar, dengan harga toko per unit sekitar Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar.
“Kami dulu bangga berinvestasi di GWK untuk mendukung kawasan ini. Tapi setelah investor baru masuk, justru kami ditekan," ujarnya.
Sejumlah pertemuan dengan pemerintah daerah dan janji pengelola GWK disebut tak pernah membuahkan hasil.
"Padahal sejak awal sudah ada perjanjian bahwa jalan merupakan fasilitas bersama," cetusnya.
Sinyo menegaskan, jika persoalan ini tak segera dituntaskan, para pedagang akan menempuh jalur hukum.
Ia berharap pemerintah pusat maupun daerah segera turun tangan, bahkan meminta aparat hukum memeriksa pengelolaan GWK.
“GWK seharusnya jadi kebanggaan Bali, bukan malah menyulitkan masyarakat," pungkasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
