Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Rano Karno Ingin Jakarta Adopsi Sistem Pecalang Bali

Senin, 3 November 2025, 20:27 WITA Follow
Beritabali.com

bbn/dok Humas Pemprov Bali/Rano Karno Ingin Jakarta Adopsi Sistem Pecalang Bali .

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JAKARTA.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyatakan keinginannya agar ibu kota memiliki sistem keamanan lingkungan yang menyerupai pecalang di Bali. 

Menurutnya, keterlibatan langsung warga dalam menjaga ketertiban akan efektif mencegah keributan, penyebaran hoaks, hingga gangguan stabilitas sosial.

“Saya selalu berusaha mengadaptasi hal-hal baik, dan mohon izin para alim ulama di sini. Bali memiliki kegiatan yang luar biasa yang disebut pecalang. Saya ingin meniru itu di Jakarta,” ujar Rano dalam Dialog Silaturahmi Ulama dan Polri di Hotel Orchard Industri, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa Jakarta sebenarnya pernah memiliki sistem serupa di masa lalu. Jika sistem tersebut diaktifkan kembali, ia yakin potensi kericuhan seperti demonstrasi pada Agustus 2025 bisa ditekan.

“Dulu Jakarta juga punya sistem seperti ini. Coba bayangkan kalau Jakarta memiliki pecalang atau tokoh-tokoh masyarakat yang aktif menjaga lingkungan. Saya yakin, kejadian-kejadian seperti kemarin (demo rusuh) bisa kita redam,” ucapnya.

Rano mengungkapkan konsep tersebut masih dalam tahap perumusan, termasuk nama yang akan digunakan. Beberapa opsi tengah dipertimbangkan, seperti Pamong Budaya hingga Pagar Jakarta.

“Mungkin nanti kita bisa menyebutnya Pamong Budaya atau Pagar. Kita cari namanya nanti, tapi intinya kami ingin menciptakan pecalang-pecalang Jakarta agar masyarakat di tingkat bawah bisa terlibat langsung dalam pembangunan dan penjagaan kota ini,” jelasnya.

Program ini akan terintegrasi ke dalam Jaga Jakarta, inisiatif pemerintah provinsi yang digagas pascakerusuhan besar pada Agustus 2025 yang menyebabkan kerugian mencapai Rp 98 miliar.

Dalam acara tersebut, Rano juga menekankan pentingnya memerangi penyebaran hoaks dan isu sensitif yang berpotensi menimbulkan keresahan. Ia mencontohkan kabar liar terkait penemuan kerangka manusia di Kwitang beberapa waktu lalu.

“Jangan sampai muncul hoaks baru. Kita harus cermat membaca situasi seperti ini,” tegasnya.

Menurutnya, ancaman intoleransi, provokasi berbasis identitas, dan derasnya arus hoaks masih menjadi tantangan besar bagi Jakarta yang sedang bertransformasi menjadi kota global.

“Saya tidak ingin memprovokasi, tetapi kita harus mengantisipasi. Ditemukan dua kerangka ini harus menjadi perhatian. Jangan sampai muncul hoaks baru. Di sekitar Kwitang, mungkin sudah diberitakan media. Kita harus cermat apakah ini berkaitan dengan peristiwa tertentu atau hal lain,” ujarnya. (sumber: kompas.com)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami