BMKG Ungkap Ancaman Cuaca Bakal Menyerang Indonesia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa potensi cuaca ekstrem di Indonesia masih akan terjadi sepekan ke depan, yaitu periode 15 hingga 21 Oktober 2022. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi oleh fenomena La Nina "triple-dip" yang telah menjadi ancaman cuaca selama tiga tahun terakhir.
La Nina sendiri adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya. Di sisi lain perairan di Indonesia akan menghangat sehingga memicu pertumbuhan awan-awan hujan dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca - iklim di Indonesia. Salah satunya menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal.
La Nina sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2022 dan kemungkinan berlanjut hingga awal tahun 2023, sehingga dinamai "triple-dip".
"Triple-dip La Nina adalah fenomena unik. Masyarakat dan pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, bandang, angin kencang, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan lain sebagainya," tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (16/10/2022).
Dwikorita mengatakan, BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 15 hingga 21 Oktober terjadi di 24 provinsi, yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara, kemudian Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Adanya potensi pasang maksimum yang perlu diwaspadai, antara lain di Wilayah Pantai Utara DKI yang terjadi pada pukul 10:00 - 15:00 WIB dan di Pantai Belawan pukul 04:00 - 10:00 WIB.
Baca juga:
Gempa M 5,3 Guncang Bima, NTB
"Kondisi ini berpotensi menghalangi aliran air permukaan atau air hujan dari darat ke laut, sehingga dapat mengakibatkan genangan atau banjir rob di pantai," ujarnya.
Selanjutnya, BMKG juga menyampaikan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada tanggal 15 - 21 Oktober 2022. Gelombang dengan kategori tinggi (2,5 - 4,0 meter) berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Nias, perairan Pulau Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net