search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Elon Musk Respons Pernyataan Miliarder Sebagai Orang Jahat
Senin, 30 Mei 2022, 14:00 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Elon Musk Respons Pernyataan Miliarder Sebagai Orang Jahat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Elon Musk, orang terkaya di dunia, membela bahwa miliarder bukanlah orang jahat. Bahkan, ia menyebut orang yang menyatakan demikian secara moral salah dan bodoh. 

Hal itu disampaikan Musk melalui cuitannya di Twitter: "Penggunaan kata 'miliarder' sebagai penghinaan, secara moral salah dan bodoh," kicaunya.

Yang ia maksud salah dan bodoh adalah apabila miliarder menggunakan kekayaan mereka untuk menciptakan produk yang membuat jutaan orang bahagia.

Kicauan tersebut sekaligus menjawab kicauan pengguna Twitter lain yang menyebut bahwa miliarder paling jinak saat menghasilkan uang, namun paling jahat saat membelanjakannya untuk 'berbuat baik.'

Tak cuma membalas kicauan yang dianggap meresahkan itu, Musk juga menjalankan jajak pendapat lewat akun Twitter-nya. Dia menanyakan 95 juta pengikutnya, siapa yang kurang mereka percayai: politisi atau miliarder.

Sampai Jumat (27/5) tengah hari, tiga perempat dari 2,8 juta responden menjawab mereka kurang mempercayai politisi. Berarti, lebih banyak responden yang mempercayai miliarder.

Tak sampai disitu, Musk juga menantang anggota kongres Demokrat untuk menjalankan jajak pendapat serupa bagi pengikutnya di Twitter.

Kicauan pro miliarder Musk diunggah tepat saat forum ekonomi dunia (WEF) di Davos, Swiss, berakhir. Forum yang mempertemukan para miliarder itu mendapat kritik rutin soal kegagalan orang-orang terkaya di dunia dalam berkontribusi memecahkan masalah pangan, energi, dan cuaca ekstrem.

Direktur Eksekutif Oxfam International Gabriela Bucher mengungkapkan bahwa pemerintah di dunia harus mengenakan pajak kekayaan pada orang-orang terkaya. Hal itu dikatakannya saat WEF Davos.

Sementara, Kepala Program Pangan Dunia PBB David Beasley mengatakan miliarder harus mengambil langkah memerangi kelaparan dunia. Dalam wawancara dengan CNN 2021 lalu, Beasley terang-terangan menyebut bahwa 2 persen dari kekayaan Musk mampu membantu menyelesaikan krisis pangan.

Saat itu, Musk langsung menjawab Beasley lewat kicauan di Twitter bahwa ia akan menjual saham Tesla sekarang juga jika lembaganya dapat merinci bagaimana menghabiskan US$6 miliar untuk mengatasi kelaparan dunia.

Musk sendiri menyumbang senilai US$5,7 miliar saham Tesla ke badan amal yang dirahasiakan. Sumbangan itu menjadi donor terbesar kedua di AS pada tahun lalu, setelah miliarder Bill Gates dan Melinda Gates.(sumber: cnnindonesia.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami