Isu partai politik yang akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dibenarkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Fikri Yasin setelah sebelumnya dinyatakan oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. 

Fikri enggan membocorkan parpol yang bakal ikut mendukung Prabowo Subianto itu. Namun, ia memberikan kode bahwa partai tersebut merupakan partai yang saat ini berada di parlemen.

"Betul ada sinyal akan ada partai yang merapat ke koalisi capres Prabowo. Soal warna, kawan-kawan sudah tahu, karena kalau saya infokan, nanti tidak surprise lagi," kata Fikri saat dihubungi, Jumat (15/9).

"Saya tidak sebut nama partai. Tapi partai parlemen," imbuhnya.

Saat ini ada sembilan parpol di Parlemen, yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, dan NasDem. Lalu, PAN, PPP, Demokrat, dan PKS. PDIP bersama PPP mengusung Ganjar Pranowo. Kemudian, Gerindra, PAN, Golkar mengusung Prabowo Subianto.

Sementara, NasDem, PKB, PKS mengusung Anies Baswedan. Saat ini tinggal Demokrat yang belum mengumumkan pilihannya setelah undur diri dari koalisi pendukung Anies.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi berharap Demokrat bakal merapat ke KIM. Menurutnya, Demokrat akan menambah kekuatan suara untuk Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Kalau main tebak-tebakan, saya berharap Partai Demokrat. Ya, kalau ada partai yang bekerja sama dan berkoalisi dengan KIM, maka PAN berharap partai Demokrat yang dapat bergabung," kata Viva.

Ia mengatakan elite parpol di KIM sudah berkomunikasi secara informal dengan Demokrat. Namun, ia mengaku belum tahu apakah akan ada pertemuan antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membahas Pilpres 2024.

"Tapi kalau komunikasi, jangankan komunikasi, orang nyanyi bareng saja sudah, pak Prabowo dengan pak SBY. Kalau [komunikasi] formal ya ditunggu saja, di lihat ke depan," ujar dia.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra sebelumnya juga mengakui saat ini partainya tengah berkomunikasi dengan koalisi pendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Herzaky masih enggan membeberkan siapa sosok bacapres yang akan didukung Demokrat. Namun, ia meyakini keputusan yang akan diambil nantinya merupakan pilihan yang terbaik untuk Demokrat, serta bangsa dan negara.

"Kata kuncinya 'wo' alias kita harus legowo. Bisa Prabowo, bisa Pranowo. Berjuang terus agar calon kita bisa mendapatkan amanah dari rakyat dan benar-benar amanah jika terpilih," kata Herzaky saat dihubungi, Kamis (14/9).