search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemanfaatan Teknologi Digital di Bidang Kesehatan Tumbuh Makin Pesat
Jumat, 18 Februari 2022, 14:05 WITA Follow
image

bbn/lifepack.id/Pemanfaatan Teknologi Digital di Bidang Kesehatan Tumbuh Makin Pesat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Head of APAC 5G Industry Community GSMA Terence Wong mengatakan, pemanfaatan teknologi di sektor kesehatan akan terus tumbuh mengingat pandemi COVID-19 telah membuat aktivitas menjadi serba digital serta banyaknya permintaan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan mudah diakses.

Pasar global teknologi kesehatan digital, papar Wong, akan tumbuh dari 174,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2,5 quadriliun pada 2021 menjadi 384,8 miliar, sekitar Rp 5,5 quadriliun pada tahun 2026, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 17,1 persen untuk periode 2021-2026.

"Kami melihat ada pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang. Jika melihat data, 99 persen organisasi layanan kesehatan sudah melakukan transformasi digital," ujar Wong dalam webinar How 5G and IoT Tech Will Transform Healthcare, Kamis (17/2/2022).

Wong mengatakan, digitalisasi layanan kesehatan sebenarnya telah diumumkan oleh World Health Organization (WHO) sejak tahun 2005 dan lebih dari 120 negara telah mengembangkan kebijakan untuk mendukung pengembangan layanan kesehatan digital.

Bahkan dalam ASEAN Digital Master Plan, peningkatan kesehatan digital ditetapkan sebagai salah satu prioritas utama pelayanan publik.

Namun, lanjut dia, masih ada kesenjangan yang cukup tinggi di ASEAN yakni jumlah dokter dan jumlah tempat tidur di rumah sakit masih berada di bawah rata-rata dunia. Selain itu, diperlukan juga akses kesehatan yang lebih adil, terjangkau, dan universal.

Oleh karena itu, menurut Wong, pemanfaatan teknologi sangat diperlukan untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan telemedisin. Selain dapat lebih mudah diakses banyak orang, inovasi tersebut juga dapat meminimalkan kontak sehingga mencegah penularan COVID-19.

"Akibat pandemi, banyak pasien yang ragu untuk mengunjungi rumah sakit karena takut tertular COVID-19. Hal ini tentu meningkatkan permintaan akan telemedisin termasuk layanan kesehatan virtual secara real time," tutur Wong.

Dalam menciptakan layanan kesehatan digital yang baik, Wong mengatakan bahwa teknologi 5G akan sangat membantu.

"Teknologi 5G memungkinkan industri untuk memberikan cakupan yang lebih baik, memberikan resolusi tinggi, hingga transfer yang sangat cepat," imbuh dia. [Antara]

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami