search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
RI Ketiban 'Durian Runtuh' 19 Kali Lipat dari Nikel
Kamis, 8 September 2022, 10:47 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/RI Ketiban 'Durian Runtuh' 19 Kali Lipat dari Nikel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Indonesia ketiban 'durian runtuh' dari kegiatan ekspor bernilai tambah nikel hingga 19 kali lipat. Sampai pada tahun 2021 kemarin, pemerintah mencatat ekspor dari nikel yang sudah masuk ke dalam pengolahan dan pemurnian itu mencapai US$ 20,9 miliar.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ia mengatakan, bahwa semenjak Indonesia melarang kegiatan ekspor nikel mentah ke luar negeri, pendapatan negara menjadi bertambah.

Sebagai contoh, sebelum kegiatan ekspor nikel mentah ditutup, tiap tahunnya Indonesia hanya mendapatkan US$ 1,1 miliar. Nah, setelah ditutup dan kegiatan ekspor nikel dilakukan dengan nilai tambah pengolahan dan pemurnian, nilai pendapatan negara atas ekspor tersebut menjadi US$ 20,9 miliar di tahun 2021 lalu.

"Di tahun 2021 ketika kita hilirisasi nikel, kita dapat US$ 20,9 miliar. Lompatannya, nilai tambah lompatannya 19 kali. ini kalau mulai tarik lagi stop tembaga, timah dan nikel," ungkap Jokowi di kutip, Kamis (8/9/2022).

Meskipun mendapatkan durian runtuh dari nikel, pelarangan ekspor nikel mentah itu tak mulus.

 

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia diguugat oleh Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia kemungkinan kalah akan gugatan WTO tersebut, namun ia menilai bahwa yang terpenting dengan melakukan penyetopan ekspor nikel mentah, Indonesia bisa mengubah tatakelola nikel di dalam negeri.

"Kelihatannya kita kalah (gugatan) tapi tidak apa-apa, industri kita akhirnya sudah jadi. Jadi kenapa takut? kalah tidak apa-apa syukur bisa menang," terang Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonomi oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (7/9/2022).

Seperti yang diketahui, pemerintah Indonesia sudah menyetop ekspor nikel mentah sejak tahun 2019. Melalui penyetopan ekspor nikel, kata Jokowi, lompatan pendapatan negara bisa naik menjadi 19 kali lipat.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami