TPNPB-OPM Akui Bakar Pesawat Susi Air di Nduga Papua
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui telah membakar Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Distrik Paro, Nduga, Selasa (7/2).
"Kami TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat Jenis Susi Air nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua," kata Panglima TPNPB Ndugama Bridgen Egianus Kogoya salam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Egianus juga membenarkan pihaknya telah menyandera pilot pesawat yang bernama Kapten Philips. Penyanderaan tersebut diakui merupakan kali kedua dilakukan kelompok tersebut.
"Pilotnya kami sudah Sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarangan, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah pimpinan Pangima Bridgen Egianus Kogeya," tegasnya.
TPNPB juga mengaku tak akan melepaskan pilot tersebut hingga beberapa tuntutannya dipenuhi. Di antaranya, meminta penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga dihentikan.
"Sesuai sikap kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma bahwa, segala jenis pembangunan di tanah Ndugama kami sudah tolak resmi, apa bila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB," tulisnya.
Sementara itu Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan GPS Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY yang dibakar di Bandara Distrik Paro, Nduga, diduga dibawa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"GPS pesawat dibawa lari yang diduga dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris pimpinan Egianus Kogoya menuju hutan," kata Herman dalam keterangan tertulis.
Ia mengatakan pesawat itu membawa lima orang penumpang dan barang bawaan. Pesawat dipiloti oleh Kapten Philips.
"Kondisi terakhir pesawat, pilot dan penumpang masih dicari informasi lebih lanjut," kata dia.
Sebelumnya, pesawat Susi Air PK BVY dilaporkan dibakar di Paro, Nduga, Papua. Managing Director Susi Air Nadine Kaiser menyebut pesawat mendarat dengan aman di airstrip Paro. Lalu, 2,5 jam kemudian ELT pesawat atau pemancar sinyal darurat aktif.
"Dan confirmed pesawat dibakar," kata Nadine saat dihubungi.
Pihak Susi Air menilai kejadiannya terbakarnya pesawat bukan karena kendala teknis.
"Untuk sementara kami menilai bukan technical problem dari pesawat, karena pesawat mendarat dengan aman pukul 06.17," kata Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net