search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aci Keburan, Adu Ayam Jago Selama 35 Hari
Sabtu, 22 Mei 2010, 10:25 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Ribuan warga Hindu di Bali, mulai hari ini (22/5) hadir dalam perayaan tradisi Aci Keburan yang digelar di Kabupaten Gianyar Bali. Dalam tradisi yang berlangsung setiap enam bulan ini, digelar tajen atau sabung ayam massal selama satu bulan lebih. 

Sejak pagi hari, kawasan Pura Hyang Api di Desa Kelusa Payangan Gianyar sudah didatangi ribuan warga. Warga yang datang ke pura ini sebagian besar merupakan petani dan peternak yang akan mengikuti tradisi Aci Keburan, sabung ayam selama sebulan lebih.

Warga yang datang ke tempat ini tak hanya berasal dari Kabupaten Gianyar tapi juga dari beberapa kabupaten lainnya di Bali. Hampir semuanya membawa satu ekor atau lebih ayam jantan untuk disabung atau diadu di tempat ini.

Tradisi adu ayam massal atau Aci Keburan ini digelar di jaba atau halaman bagian luar Pura Hyang Api Desa Kelusa. Ayam jantan aduan yang sudah dipasangi pisau taji pada kakinya, langsung diadu pada beberapa ‘kalangan’ atau arena tajen yang sudah disiapkan sebelumnya.

Menurut kepercayaan warga yang datang ke Pura Hyang Api, tradisi unik ini merupakan salah satu upaya agar hewan ternak mereka bisa hidup sehat dan bebas dari wabah penyakit. Ayam aduan yang mati pada prosesi Aci Keburan ini dianggap sebagai bentuk persembahan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.

“ Tradisi ini merupakan warisan dari leluhur kami, Aci Keburan ini merupakan sesangi atau kaul warga terhadap Ida Batara yang ada di pura sini, warga bersyukur karena ternak dan keluarga mereka telah diberi keselamatan dan kesehatan,” jelas Ketut Gegel, Wakil Bendesa Adat Kelusa.

Tradisi Aci Keburan yang diadakan setiap enam bulan sekali akan berlangung selama 35 hari atau satu bulan lebih. Selain mengadu ayam jantan aduan, warga yang datang juga melakukan persembahyangan guna memohon keselamatan dan kesejahteraan. 

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami