search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Aci Keburanâ, Tradisi Ngadu Ayam Sebulan Penuh
Sabtu, 24 Oktober 2009, 14:05 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Warga Payangan Gianyar Bali punya tradisi unik yang disebut Aci Keburan atau tajen (adu ayam) massal selama satu bulan penuh. Bagi warga Payangan, tradisi ini dipercaya dapat membawa keselamatan bagi hewan peliharaan warga agar bebas dari wabah penyakit.


Tradisi Aci Keburan ini digelar di areal Pura Hyang Api, Desa Kelusa Payangan, Gianyar. Tradisi ini mulai digelar hari ini (24/10) hingga satu bulan ke depan.

Sejak pagi hari, areal Pura Hyang Api sudah didatangi ribuan warga. Warga yang datang ke tempat ini tak hanya berasal dari Kabupaten Gianyar, tapi juga dari beberapa kabupaten lainnya di Bali dan dari Pulau Lombok.


Sebagian besar warga yang datang ke tempat ini merupakan bebotoh (orang yang hobi adu ayam) dan membawa ayam jantan aduan. Beberapa warga ada yang membawa ayam jantan aduan lebih dari satu ekor.



Tradisi Aci Keburan sendiri digelar di halaman luar pura. Ayam jantan aduan yang sudah dipasangi pisau taji tajam pada kakinya, diadu pada beberapa kalangan atau arena adu ayam yang dibuat warga.


Lalu apa makna tradisi adu ayam 'Aci Keburan' ini?

Ayam yang mati pada prosesi Aci Keburan atau adu ayam massal ini diyakini warga sebagai wujud persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Sang Maha Pencipta. Persembahan ayam jantan lewat tradisi ini diyakini dapat memberi keselamatan pada hewan peliharaan warga yang ada di rumah, jelas I Wayan Jawi, Bendesa Adat Kelusa.


Tradisi Aci Keburan yang berlangsung setiap enam bulan sekali ini akan berlangsung selama 35 hari atau satu bulan lebih.

Selain mengadu ayam jantan aduan, warga yang datang juga melakukan persembahyangan di pura ini guna memohon keselamatan baik sekala (alam nyata) maupun niskala (alam tidak nyata), imbuh Jawi. 

Reporter: bbn/art



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami