Koster Akui Kebijakan Sejak Masuk Politik Didasari Pengalaman Selama Kuliah di ITB
![image](https://beritabali.com/uploads/berita/Berita_223011101123_koster-akui-kebijakan-sejak-masuk-politik-didasari-pengalaman-selama-kuliah-di-itb.webp)
bbn/dok beritabali/Koster Akui Kebijakan Sejak Masuk Politik Didasari Pengalaman Selama Kuliah di ITB.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Bali Wayan Koster yang merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, menceritakan momen perkuliahannya di saat mengisi kuliah umum.
Menurutnya cara pandangnya dalam membangun Bali saat ini dipengaruhi ilmunya selama menempuh pendidikan di ITB.
"Saya di Jurusan Matematika ITB, dunianya banyak olah pikir, tidak ada hari tanpa kalkulus. Karena ini matematika, ini memberikan suatu aspek cara berpikir kritis, analitis, dan sistematis struktur logika berpikirnya, sehingga ini sangat membantu dalam memecahkan masalah dan berkomunikasi," Katanya Rabu (30/11/2022).
Menurutnya, kontribusi sains (matematika) dan pengaruhnya pada cara pandang kebijakan publik di era 4.0 yang disiarkan daring dan langsung.
Menurutnya juga sejumlah kebijakan sejak dirinya masuk ke dunia politik turut didasari pengalamannya selama perkuliahan.
Salah satunya ketika Koster menjabat sebagai anggota DPR RI yang berhasil meloloskan 14 undang-undang, di mana satu di antaranya mengenai tunjangan guru besar dengan total tiga kali tunjangan dari gaji pokok.
"Jadi guru besar itu dapat tiga kali tunjangan dari gaji pokok, itu saya terinspirasi dari guru besar ITB yang pensiun hanya dapat uang Rp2,5 juta dan tidak punya rumah, saya harus memikirkan itu agar guru besar punya harkat martabat dan bisa bertahan," ujarnya.
Ia lalu kembali bercerita bahwa pengalaman organisasinya sebagai dasar dan melebihi kemampuan akademis dalam membangun Bali.
Ketika diberi kepercayaan menjadi Gubernur Bali, ia pun memahami Bali secara utuh, untuk membangun maka ia mencari tahu lebih dahulu masalah pada alam, manusia dan kebudayaan Bali.
"Alam Bali dianugerahi suatu warisan sumber daya luar biasa, tapi ada masalah, kalau pertanian itu sekarang alih fungsi lahan yang tinggi, subak menurun jumlahnya, masalah air untuk kehidupan dan air untuk pertanian, serta Bali saat ini mengalami masalah lingkungan," kata dia.
Kata dia, dalam merumuskan visi misi untuk pembangunan Bali itu, dibutuhkan ketajaman seperti yang dia dapat semasa berkuliah di ITB untuk memahami masalah, dan hal tersebut dibangun sesuai karakter dan potensi yang ada di Bali.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net