search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mandi di Sungai, Siswa SLB Tewas Tenggelam
Kamis, 4 November 2021, 22:05 WITA Follow
image

beritabali/ist/Mandi di Sungai, Siswa SLB Tewas Tenggelam.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Rasad Aditya (15 tahun), asal Desa Bolo Kecamatan Madapangga, Bima ditemukan meninggal dunia karena tenggelam di sungai yang tidak jauh dari sekolahnya, Kamis (4/11) pukul 09.15 WITA.

Sebelum tenggelam, korban yang tercatat sebagai siswa di SLB Desa Sondosia sempat ditegur warga yang sedang memancing, agar tidak mandi di sungai. Karena air sungai dalam, namun oleh korban tidak digubris.

"Korban sebenarnya sedang belajar, masih jam pelajaran berlangsung. Tapi korban bolos, keluar dengan memanjat pagar belakang sekolah karena ingin mandi di sungai," terang Kapolsek Bolo, AKP Hanafi.

Kapolsek menyebut kalau korban sempat dibawa ke RSUD Sondosia, namun nyawanya tidak tertolong. Kronologi kejadian terang Kapolsek Hanafi, saat seorang warga yang sedang memancing mencoba menegur korban namun tidak diindahkan. 

"Pemancing itu kemudian melapor ke Muslim, Kepala Dusun setempat. Selanjutnya kepala dusun bersama istri menyuruh korban keluar dari sungai, namun tetap tidak diindahkan juga," terang Hanafi.

Sementara Kepala Dusun melapor ke guru SLB, sang istri diminta menjaga korban, sembari menyuruhnya keluar dari sungai.

Setelah beberapa kali ditegur tidak dihiraukan, istri kepala dusun tidak menyadari kalau korban tenggelam ke dasar sungai. 
Diapun meminta pertolongan warga sekitar, yang berbondong-bondong datang mencari korban. 30 menit kemudian korban ditemukan di dasar sungai dengan kondisi lemas.

"Korban sempat dievakuasi dibawa ke RS Sondosia, namun pukul 10.15 Wita korban dinyatakan meninggal," terang Hanafi.

Keterangan dokter, kemungkinan karena korban terlalu banyak menelan air, sehingga terjadi pembekuan pada paru-paru. Ditandai mulut, hidung dan telinga korban mengeluarkan busa.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami