Pembunuhan Pria di Selokan Ubung, Polisi Ungkap Motifnya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Penyidik Satreskrim Polresta Denpasar membongkar fakta baru terkait tewasnya Jape Rina (28) ditangan temannya sendiri, yakni Benyamin Haingu (23), Papi Langu Karengu Humba (19) dan Minto Umbu Rada (21).
Motif pembunuhan ini diduga kuat berlatar belakang ketersinggungan. Menurut Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas, sebenarnya tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut berjumlah 4 orang.
Tiga orang ditangkap secara terpisah dan satu lagi masih dalam pengejaran.
"Ketiganya kami tangkap sehari setelah kejadian. Satu orang berinisial Daud masih buron," beber AKBP Bambang, pada Kamis 2 Juni 2022.
Dijelaskannya, pengungkapan kasus ini tidak terlepas dari hasil penyelidikan penemuan mayat di selokan Jalan Pidada I Banjar Tengah Ubung, Denpasar Utara, pada Minggu 29 Mei 2022 sekira pukul 07.00 WITA.
Semula mayat pria bernama Jape Rina (28), dikira korban lakalantas. Namun setelah diselidiki, pria asal Sumba Barat NTT itu merupakan korban pembunuhan.
"Saya kemudian memerintahkan jajaran Satreskrim dan Polsek Denpasar Utara membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus tindak pidana pembunuhan ini," tegas AKBP Bambang, Kamis 2 Mei 2022.
Sehari diselidiki, tepatnya 30 Mei 2022, tim gabungan meringkus tersangka Benyamin Haingu (23) di rumah kosnya di Jalan Tangkuban Perahu Denpasar Barat sekitar pukul 11.00 WITA.
Baca juga:
AS-China Terancam Perang Gegara Ini
Benyamin Haingu merupakan pekerja tukang cuci mobil yang berasal dari Desa Rajaka Kecamatan Lamboya Kabupaten Sumba Barat NTT.
"Dia berperan memukul korban dengan pecahan batako hingga mengenai leher belakang korban," ujar Kapolres Bambang.
Disusul kemudian penangkapan terhadap tersangka Papi Langu Karengu Humba dan Umbu Rada yang akan mencoba kabur ke kampungnya melalui Pelabuhan Lembar Lombok Barat sekitar pukul 15.00 WITA.
"Keduanya mencoba kabur dan berhasil kami tangkap di Pelabuhan Lembar," ujarnya.
Dijelaskan AKBP Bambang, tersangka Papi dan Minto berasal dari daerah yang sama, yakni dari Desa Oka Wacu Kecamatan Katiku Tana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, NTT.
Kedua karyawan tukang besi toko di Jalan Teuku Umar Denpasar itu juga ikut serta memukul kepala korban dengan menggunakan kayu balok dan batako merah hingga korban jatuh tersungkur.
"Sedangkan pelaku yang buron (Daud) memukul korban dengan kayu balok ke bagian punggung. Korban meninggal akibat luka-luka di bagian kepala," beber mantan Kapolres Sukoharjo ini.
Perwira melati dua dipundak itu menjelaskan motif pembunuhan akibat ketersinggungan dan pengaruh alkohol. Dimana para tersangka ini bertemu korban di acara ulang tahun istri temanya bernama Anton di kos Jalan Kusuma Bangsa II Denpasar, pada Sabtu 28 Mei 2022 sekitar pukul 23.00 WITA.
"Antara pelaku dan korban sesama teman dari Kampung," bebernya.
Usai acara, mereka pergi ke Lapangan Puputan Badung untuk pesta tuak. Setelah minum tuak, mereka bubar dan kembali menuju mes Anton. Tapi setibanya di depan mess, korban terlihat marah-marah ke 3 pelaku. Bahkan korban melakukan pemukulan.
"Jadi, ada ucapan korban yang membuat tiga pelaku tersinggung dan memukul korban secara spontanitas," pungkasnya.
Reporter: bbn/bgl