News

Berusia 4,6 Miliar Tahun, Ilmuwan Temukan Meteorit Vulkanik Tertua

 Rabu, 10 Maret 2021, 15:30 WITA

beritabali.com/ist/suara.com/Berusia 4,6 Miliar Tahun, Ilmuwan Temukan Meteorit Vulkanik Tertua

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Dunia. 

Para ilmuwan mengidentifikasi meteorit berumur 4,6 miliar tahun dan menjadi batuan vulkanik tertua yang pernah ditemukan.

Batuan vulkanik tertua ini dapat membantu para ahli memahami blok penyusun planet.

Ditemukan pertama kali di Gurun Sahara pada 2020, tim ilmuwan baru saja mengetahui bahwa batu luar angkasa itu berasal dari 2 juta tahun setelah pembentukan tata surya.

Kondisi tersebut membuat meteorit itu memecahkan rekor sebagai batuan vulkanik tertua.

"Saya telah menganalisis meteorit selama lebih dari 20 tahun dan ini mungkin meteorit baru yang paling fantastis yang pernah saya lihat," ucap Jean-Alix Barrat dari University of Western Brittany di Prancis, dikutip dari New Scientist, Rabu (10/3/2021).

Barrat menganalisis meteorit yang disebut sebagai Erg Chech 002 atau EC 002 dan menemukan bahwa meteorit itu tidak seperti meteorit lain yang pernah ditemukan.

Meteorit ini merupakan jenis batuan yang disebut andesit. Di Bumi, kebanyakan ditemukan di zona subduksi atau area di mana lempeng tektonik bertabrakan dan salah satunya didorong ke bawah. Kondisi ini sangat jarang ditemukan di meteorit.

Sebagian besar meteorit yang ditemukan di Bumi terbuat dari jenis batuan vulkanik lain yang disebut basal.

Analisis susunan kimiawi meteorit baru menunjukkan bahwa batu itu pernah meleleh dan mengeras hampir 4,6 miliar tahun lalu.

Artinya, kemungkinan batuan itu adalah bagian dari kerak protoplanet kuno yang pecah di masa lalu tata surya. Dengan kata lain, meteorit ini dapat mengungkapkan pembentukan awal planet di tata surya.

Analisis para peneliti menunjukkan bahwa magma yang membentuk EC 002 membutuhkan setidaknya 100.000 tahun untuk mendingin dan mengeras setelah meleleh.

Penelitian lebih lanjut tentang meteorit ini dari tata surya awal dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana planet-planet terbentuk, termasuk Bumi.(sumber: suara.com)

Penulis : bbn/net



Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





Trending