Beritabali.com, Badung. Pihak otoritas
Bandara (otban) I Gusti Ngurah Rai Bali menyatakan, operasional bandara tergantung dari kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik di wilayah udara
bandara. Selama aktivitas vulkanik
Gunung Agung berlangsung, bandara Ngurah Rai bisa saja ditutup atau dibuka kembali, tergantung dari kondisi ruang udara (air space)
Bandara Ngurah Rai.
Hal ini disampaikan Kepala Otoritas Bandara Bali-Nusa, Herson,Rabu (29/11) di Pusat Pengendalian Operasi Gawat Darurat Bencana Gunung Agung, di area
bandara Ngurah Rai.
Menurut Herson, saat ini pihak otoritas bandara terus memantau perkembangan erupsi
Gunung Agung, untuk menentukan apakah operasional
bandara Ngurah Rai tetap buka atau ditutup.
"Kita rutin menerima laporan baik dari PVMBG, citra satelit Himawari, BMKG, VAAC (Vulcanic Ash Advisory Center) di Darwin Australia, hingga hasil paper test,"ujar Herson.
Jika ada indikasi debu vulkanik
Gunung Agung kembali mengarah ke
Bandara Ngurah Rai, Herson dengan tegas menyatakan operasional bandara Ngurah Rai akan ditutup demi keselamatan penerbangan.
"Jika ditutup, pihak otoritas bandara juga akan melakukan evaluasi setiap enam jam sekali, apakah tetap tutup atau sudah bisa dibuka kembali,"ujarnya.
Selama penutupan, ribuan penumpang termasuk para wisatawan asing terjebak di
bandara Ngurah Rai. Terdapat 430 penerbangan yang terdampak penutupan. Sementara total penumpang yang terdampak penutupan bandara sebanyak 57.792 penumpang.[bbn/psk]