search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penembakan di Pesta Kelulusan Filipina, 3 Tewas
Senin, 25 Juli 2022, 18:22 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Penembakan di Pesta Kelulusan Filipina, 3 Tewas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Setidaknya tiga orang dilaporkan tewas akibat penembakan saat upacara perayaan kelulusan di salah satu universitas di Kota Quezon, Filipina, Minggu (24/7). Salah satu korban tewas dalam insiden itu adalah mantan Wali Kota Lamitan, Rose Furigay.

Menurut keterangan kepala kepolisian Kota Quezon, Remus Medina, penembakan ini tampaknya ditujukan untuk membunuh mantan wali kota itu. Medina menerangkan Furigay ditembak saat ia tengah menghadiri kelulusan anak perempuannya di Universitas Ateneo de Manila, salah satu universitas bergengsi Filipina.

Sementara itu, dua korban tewas lainnya adalah petugas keamanan kampus dan pria yang belum teridentifikasi. Imbas penembakan ini, Universitas Ateneo membatalkan acara kelulusan tersebut.

Sementara itu, terduga pelaku, yang sempat terluka setelah baku-tembak dengan petugas keamanan kampus, ditangkap dalam kejar-kejaran mobil. Ia kini sedang diinterogasi, kata Medina.

"Dia tampaknya adalah pembunuh bayaran," tutur Medina. Medina juga menyampaikan pelaku ditemukan dengan membawa dua pistol.

Medina juga menyampaikan pelaku tidak memiliki kerabat dalam acara kelulusan tersebut. 

Namun, ia adalah seorang warga asli Kota Lamitan, Provinsi Basilan.

Wilayah tersebut merupakan markas kelompok ekstremis pro-ISIS Abu Sayyaf. Kelompok itu dikenal sering mencuri dan menculik warga.

Sementara itu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dalam sebuah pernyataan berjanji bakal menyelidiki pembunuhan ini dengan sungguh-sungguh.

"Kami meminta badan penegak hukum negara untuk menginvestigasi pembunuhan ini dengan cepat dan teliti, pun membuat siapapun yang terlibat bertanggung jawab," kata Marcos Jr.

Seperti Amerika Serikat, Filipina mengizinkan masyarakat memiliki senjata api dengan izin dan berbagai syarat ketat. Namun, petugas kepolisian di negara itu boleh saja membawa pistol dan senjata api saat berjaga di pusat perbelanjaan, perkantoran, bank, restoran, dan sekolah.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami