Penyelundupan Tengkorak ke Hawai Digagalkan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Petugas Kantor Pos Pusat Renon kembali mengamankan tengkorak manusia yang diselundupkan. Dua paket kiriman yang dalam dokumen disebutkan sebagai terracota handycraft, rencananya akan dikirim ke Hawai, Amerika Serikat.
Mendapati adanya pengiriman paket tengkorak, hal ini pun langsung dilaporkan ke pihak bea cukai kantor wilayah Bali, NTB, dan NTT untuk diselidiki.
Dari hasil deteksi X-ray, terekam bahwa paket tersebut memang dua buah tengkorak manusia.
"Benar, ternyata isinya tengkorak manusia yang sudah ditempel gips dan tanduk buatan," ungkap Kepala seksi bidang penindakan dan penyidikan kantor wilayah bea cukai Bali , NTB, dan NTT, Bagus Endro Wibowo, Kamis (7/1).
Dikatakannya, paket itu akan dikirimkan kepada Releigh Maureen c/o CSSI Wake Island 1082 Makepono Street , Honolulu, Hawai United State. Sementara si pengirim bernama John Wayne beralamat di Jalan Dhyana Pura No 27, Seminyak, Kuta dan Gallery Primitive Jalan Raya Kuta No 12, Kuta. Namun, petugas bea cukai mencurigai, alamat sipengirim fiktif. Demikian dikatakan Bagus Endro.
"Diduga alamat si pengirim fiktif. Karena mereka ini sudah mengetahui, pengiriman tengkorak manusia walau dengan izin sekalipun sudah dilarang," bebernya sambil menyebutkan harga tengkorak itu tidak bisa dinilai dengan uang.
Meski demikian, Bagus Endro menyatakan, bahwa kasus penemuan tengkorak manusia ini akan tetap diselidiki. Untuk mengetahui, apakah dua tengkorak itu berasal dari jenazah manusia atau manusia purba. "Apabila tengkorak diambil dari kuburan, bisa jadi ini sudah masuk ranah tindak pidana umum, masih kita selidiki,” ujarnya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak dinas purbakala tentang penemuan ini. Diharapkan, dengan adanya koordinasi, bisa diketahui asal muasal dua tengkorak yang nyaris diselundupkan itu.
Sebelumnya, petugas kantor Pos Renon menggagalkan tiga tengkorak, yakni berupa tengkorak manusia, tengkorak buaya, tengkorak monyet. Hingga kini penanganannya sudah diserahkan ke BKSDA Bali.
Reporter: bbn/bgl